21.

9.6K 920 65
                                    

Siang sudah menyambut, ini sudah hari kelima Haechan dirawat di rumah sakit. Karena permintaan Haechan untuk pulang maka mulai hari ini Haechan akan rawat jalan di penthouse. Johnny menghela nafas pasrah, padahal treatment yang di dapatkan Haechan bukan hanya perawatan tubuh, tapi juga untuk traumanya. Beberapa hari kemarin Haechan berusaha untuk menyakiti dirinya sendiri karena merasa tak pantas untuk hidup, dokter memberikan resep obat untuk penenang dan juga obat suntik jika Haechan bertindak diluar batas lagi. 

Setelah berganti baju, Haechan bersama dengan Johnny menuju keluar rumah sakit karena Kun sudah menunggu di depan. Haechan hanya diam saja sedari tadi meskipun tangan keduanya saling bertaut. Aneh, Johnny belum terbiasa dengan Haechan yang begitu pendiam. Padahla dia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghibur pemilik hatinya itu, tapi semuanya masih belum menunjukkan kemajuan. 

Begitu sampai dimobil, Johnny dan Haechna duduk dibelakang. 
"Haechan, mau makan apa?" tanya Johnny, lelaki itu masih diam beberapa saat sembari menatap keluar jendela sebelum menjawab,
"Aku sedang tak ingin makan," jawabnya. Terdengar helaan nafas dari Johnny, ia kemudian membiarkan Haechan menghabiskan waktunya, sedangkan dia berfikir disepanjang perjalanan bagaimana caranya membuat Haechan perlahan membaik. 

Begitu sampai di penthouse pun Haechan memilih untuk langsung ke kamar, menidurkan tubuhnya di ranjang king size tanpa ada niatan melakukan apapun. Johnny bisa frustasi sendiri kalau begini caranya, 
"Aku akan pergi keluar dulu untuk mencari makan," Johnny mengusap kepala Haechan dengan lembut dan memberikan sebuah kecupan di kening Haechan sebelum dia meninggalkan kamar.

 Mendengar suara pintu kamar ditutup, Haechan menyibak selimut ditubuhnya lalu mendudukkan dirinya diatas ranjang. Pikiran Haechan kosong sekarang, tak tahu ingin melakukan apa, bahkan ia tak ingin berfikir tentang apa yang dia lakukan dan lalui kemarin. Satu-satunya yang bersarang di otak Haechan adalah anaknya, perlahan Haechan merogoh saku celana pendek yang dia pakai, meraih foto USG terakhir anaknya, padahal hari itu dia baru melihat anaknya lagi, tapi hari itu juga dia kehilangannya. 

Rasanya air mata Haechan tak pernah mengering, bahkan dia kembali meneteskan liquid bening itu. Johnny sudah memberitahu Haechan soal Yohan yang bunuh diri, ia ingin balas dendam tapi pada siapa? yang ada dia semakin membenci dirinya sendiri. Haechan akui dia bodoh saat menerima tawaran Yohan saat itu, harusnya dia tahu jika dia tidak bisa mempercayai orang yang tengah memendam dendam besar kepada orang yang dia cintai. Sekarang lihat apa yang terjadi? Haechan kehilangan sosok anaknya, 
"Maafkan aku.." ucap Haechan. 





🌻🌻🌻🌻🌻🐻🐻🐻🐻🐻




Johnny tak hanya membeli makanan untuk Haechan, tapi dia juga pergi ke supermarket untuk membeli beberapa bahan makanan sekaligus menetralkan emosi dan perasaannya. Dia tidak ingin kehilangan kontrol emosi dalam menghadapi Haechan yang seperti ini, jika sampai hal itu terjadi, Johnny tidak tahu bagaimana kedepannya. Sepertinya dia akan menyesal. 

Terakhir Johnny mengambil beberapa kaleng bir di lemari pendingin, dia tidak mau terlalu mabuk, jadi hanya membeli bir. Dia harus mengurus Haechan, 
Setelah memastikan dia sudah membeli semuanya, lantas Johnny berjalan menuju ke kasir untuk membayar. Dan anehnya sedari tadi dia merasa ada orang yang memperhatikannya, tapi Johnny tak ada waktu untuk meladeni orang itu, dia masih punya Haechan yang harus diutamakan. 

Setelah berkendara beberapa saat, Johnny sampai di penthouse. Dengan dua tangan membawa barang belanjaan Johnny masuk ke dalam penthouse. 
"Haechan! ayo makan," seru Johnny, namun tak ada balasan. Setelah meletakkan belanjaan di meja makan, Johnny berjalan menuju ke lantai dua dimana kamar mereka berada. 

SUGAR DADDY (JOHNHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang