Haechan menatap indahnya bulan sabit yang terlihat terang bersandingkan bintang-bintang malam ini. Jalanan terlihat lenggang, ini juga sudah malam. Pukul 23.09. Dan Haechan bahkan baru memulai harinya,
"Haechan, lebih baik kau menunggu di mobil," ucap Johnny, tapi Haechan sudah jelas menolak, ini rencana balas dendamnya bukan rencana balas dendam Johnny.
"Seberapa banyak pun kau memintaku untuk diam di dalam mobil, aku tidak akan melakukannya, John," jawab Haechan, tak ada yang bisa dilakukan Johnny untuk memaksa Haechan tetap di mobil. Jadi pilihan yang dia punya adalah melindungi Haechan agar tak ada segores luka pun di tubuhnya.Letak markas Lucas berada jauh dari kota, dekat dengan salah satu pantai tak berpenghuni karena kerasnya ombak yang datang setiap harinya.
Diam-diam Haechan meretas sistem keamanan Lucas selama di perjalanan,
"Tapi apa benar dia ada di markas? Tak biasanya dia suka berada di markas," tanya Haechan,"Aku menyuruh Yuta mengawasi rumah atau tempat-tempat Lucas berkeliaran, tapi belum ada tanda-tanda bahwa dia ada disana," jawab Johnny.
Villa besar itu terlihat sepi, mobil jeep milik anak buah Johnny langsung menembus gerbang besi, melewati banyak penjaga dan baku tembak pun tak bisa dihindari. Johnny dan Haechan dengan mudah sampai di depan pintu, dengan shootgun yang ada di tangannya, Haechan sudah siap untuk membalaskan dendam kematian neneknya.
Johnny membuka pintu dengan kasar, para penjaga dengan beberapa wanita penghibur yang ada disana. Tanpa belas kasihan Haechan menembak semua orang yang ada disana, termasuk wanita yang tak luput dari pandangannya, ia menyisakan satu orang penjaga yang kini terlihat ketakutan menatap wajah Haechan, lelaki manis itu mendekat, menginjak dada pria yang sudah terbaring di lantai itu dengan keras.
"Katakan padaku dimana Lucas sekarang," perintah Haechan,"T-tuan Wong pergi bersama dengan Ten, mereka ada di penthouse milik Ten. Tolong jangan bunuh aku," jawab penjaga itu dengan suara terbata-bata, setelah mendengar jawaban dari pria itu, Haechan mengeluarkan smirk-nya,
"Say good bye to your life," ucap Haechan sebelum menarik pelatuk dan menembuskan peluru timah itu pada kepala pria tua itu.
"Akan kupotong jemari Lucas jika sudah bertemu dengannya nanti," Haechan menarik kakinya, lalu berjalan keluar dari sana.
Bukannya ia tidak bisa melacak Lucas, tapi memang pada kenyataannya posisi Lucas paling susah untuk dicari, seolah dia adalah hantu yang bisa muncul dan menghilang kapan saja.
Johnny tak bisa berkata, dalam hati dia senang karena Haechan menjadi sekejam ini. Ah bukankah menyenangkan melihat orang yang kalian sukai memiliki hobi yang sama denganmu?
🌻🌻🌻🌻🌻🐻🐻🐻🐻🐻
Atas perintah Haechan, Yuta dan Winwin menjaga ketat kawasan penthouse Ten, mengawasi setiap CCTV yang ada. Yuta menatap istrinya yang terlihat fokus mengawasi setiap video yang tertampil di layar tabletnya.
"Sayang?" Yuta meraih tangan Winwin yang sedari tadi mengabaikannya,
"Diam Naka baka moto, aku sedang bekerja," jawab Winwin yang langsung menampik tangan Yuta yang hendak menggerayangi tubuhnya. Winwin itu galak, apalagi jika sudah menyangkut pekerjaan, bahkan Yuta saja dicampakkan, tapi salah Yuta juga sih, sudah tahu sedang bekerja malah mengganggu Winwin, kalau belum diancam tidak dapat jatah juga tidak akan jera.
"Mereka sedang tidur sayang, ayolah," ucap Yuta. Mendengar itu Winwin merotasikan matanya, punya dosa besar apa Winwin dulu sampai dia maunya menikah dengan orang kelebihan hormon sex seperti Yuta.

KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR DADDY (JOHNHYUCK) END
FanfictieHaechan tak tahu, jika kebodohannya malah membawanya menuju ke gerbang neraka. Bertemu dengan Johnny adalah ide yang buruk, sangat buruk hingga Haechan menyesali umur hidupnya. Karena sekarang Haechan jadi tahu bagaimana rupa seorang iblis ketika la...