•• Chapter 12 ••

4K 252 1
                                    

HALO SEMUANYA!!💗💗

TERIMAKASIH TELAH MEMBACA CERITA AKU SAMPAI DI SINI,SEMOGA KALIAN MENYUKAI NYA!💗💗

TYPO DI TANDAI YA!

Let's go!!

Happy Reading ♞♞♞

°°°°

"Satu....dua.....tiga!!"

Byurrr....

Misel melotot kaget saat tiba-tiba seember air mengguyur tubuhnya sampai basah kuyup di bilik kamar mandi.Tak lama setelah itu terdengar gelak tawa dari luar,Misel hanya bisa menghela nafasnya berat dan sabar menghadapi semua ini.

Misel membuka pintu kamar mandi dan saat itu juga sebuah ponsel muncul di hadapannya.Amara menvideokannya dengan sesekali cekikikan,menganggap ini hanyalah lelucon semata,Misel sudah berusaha menyembunyikan wajahnya namun Amara selalu menarik dagunya untuk menghadap ke kamera.

"Ini nih orangnya guys! Yang gak tau malu,udah jelek gak sadar diri,rebut pacar orang lagi!" Amara masih tertawa dan saat Misel berniat kabur dia dengan sengaja mendorong Misel menyebabkan Misel terjerembab di lantai.

"Jangan berani-beraninya lo kabur ya,lo kira gue bakal lepasin lo gitu aja?!”mara menyimpan ponsel tadi ke sakunya lalu menginjak kaki Misel membuat dia merintih kesakitan.

"Arghh! Sa-sakit Ra,le-lepasin aku.”Amara tersenyum senang,dia berkacak pinggang namun kakinya masih menginjak Misel.

"Jangan berharap deh gue lepasin,cukup kemaren aja lo ada orang yang nyelamatin lo! Sekarang jangan harap!" Misel membulatkan matanya.

"Ja-jadi para preman itu suruhan Kamu?" Amara mengangguk tanpa dosa,Misel menggeleng tidak percaya,jadi itu bukan kebetulan tetapi telah di rencanakan oleh Amara.

"Ke-kenapa ka-kamu tega ba-banget,Ra? Aku sa-salah apa sama kamu?"tanya Misel lirih dengan bibir bergetar,dia menangis sejadi-jadinya. Jika saja Melvin terlambat menolongnya sedikit saja mungkin dia sudah di rusak oleh para preman itu.

"Apa kamu belum puas nyakitin aku di sekolah?Sampe-sampe kamu harus sewa preman buat rusak aku? Kenapa kamu jahat banget,Ra?" Amara berdecih sinis menatap Misel malas.

"Banyak drama banget sih idup lo,"desisnya sinis. Misel masih menggelengkan kepalanya berusaha mencerna semuanya.

"Udah deh,gak usah lebay! Gimana,gue keren kan bisa nyewa preman untuk lo? Tapi...gara-gara si Melvin itu gagal deh,bangsat!" Amara mendekatkan mulutnya ke telinga Misel.

"Seharusnya kemarin malam itu lo udah di- gak gue bilang juga lo ngerti kan?”Misel mengepalkan tangannya,dia berharap pada tuhan kali ini saja tolong beri dia kekuatan untuk bisa membalas perbuatan Amara lansung.

Plakk

Suara tamparan itu menggema di sana,terjadi keheningan beberapa saat.Tuhan benar-benar mendengarkan doa Misel,sedangkan Misel masih menutup matanya membayangkan apa yang akan di lakukan Amara setelah ini padanya,rasanya dia menyesal menampar Amara tapi disisi lain dia juga ingin membalas Amara.

Amara.Gadis itu melotot tidak percaya,dia memegang pipinya yang memanas,menatap Misel dengan amarah yang memuncak.Berani-beraninya gadis ini menamparnya,Amara menggeram di tempat erdengar suara gerahamnya yang saling bergesekan.

"Berani-beraninya lo nampar gue,anjing?”mendengar bentakan Amara membuat nyali Misel menciut ketakutan.

"Lo udah berani sekarang sama gue ya,bodoh!" Amara mencekiknya,kukunya yang panjang melukai leher Misel sampai mengeluarkan darah.

MISELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang