•• Chapter 26 ••

3.8K 222 1
                                    


Welcome back!!!

Semoga kalian menyukainya ya! Dan jangan lupa meninggalkan vote dan komennya!!

Happy Reading💗💗

Let's star!!

Typonya please di tandai_-

°°°°


Misel dan Gaskar sudah berada di sebuah kafe,mereka berdua baru pulang sekolah dan  masih mengenakan seragam,kafe yang mereka kunjungi ini cukup terkenal di semua kalangan.Selain makanannya yang enak,harga makanan di sini juga cukup ramah di kantong,apalagi untuk pelajar seperti mereka.

Misel mengikuti langkah Gaskar memasuki kafe ini,sebenarnya Misel di sini hanya menemani Gaskar yang membeli makanan yang di titipkan Mamanya.Seraya menunggu Gaskar memesan,gadis itu mengedarkan pandangannya keseluruh sudut kafe guna melihat-melihat interior kafe ini.

Seketika netra Misel terpaku di sekelompok manusia di meja paling sudut,perawakan orang itu dari belakang nampak familiar oleh indra penglihatannya.Dengan rasa penasaran dan sedikit keberanian,Misel pergi menghampiri meja tersebut.

“Loh Misel,kamu ngapain ke sini?” tanya salah satu wanita yang berada di meja tersebut langsung menyadari keberadaannya,sedangkan Misel tersenyum tipis saat menemukan tiga orang lagi yang dia kenali sini,bahkan sangat dia kenali malah.Mereka kedua orang tuanya dan Mauren,mungkin bisa dikatakan juga bahwa tante Renata adalah Mamanya Mauren karena raut wajah mereka nampak mirip,kenapa Misel baru menyadari.

“Nemenin temen aku tante Rena,”sahutnya. Renata-wanita paruh baya yang pernah menolong Misel tempo hari yang lalu itu mengangguk.

“Mama kenal Misel dimana?”celetuk Mauren tiba-tiba tidak suka dengan Misel.Misel menghela nafasnya perlahan,dugaannya kali ini benar.

“Kamu kenal sama Misel,wah kebetulan banget ya.”Rena tertawa renyah sedangkan Mauren mendelik jijik kearahnya.

“Iya,dia temen satu sekolah aku.”Mauren memutar bola matanya malas memilih memainkan ponselnya sedangkan kedua orang tua Misel masih terdiam memperhatikan interaksi mereka.

“Mama kenal dia dimana?”ulang Mauren.

“Kita hari itu gak sengaja ketemu,iya kan Misel?”Rena memegang tangannya lalu mengelusnya pelan,refleks Misel mengangguk.

“Temen kamu masih lama kan?Ayo gabung sama tante dan kita rayain ultahnya Mauren bareng-bareng,”Rena menepuk kursi kosong di sebelah Yuna.

“Menurut aku jangan undang orang asing deh,Re. Soalnya kita kan gak tau dia dari mana,”timpal Yuna tiba-tiba di balas anggukan oleh Bryan dan juga Mauren.

Misel menatap kedua orang tuanya dengan sendu,segitunya bencikah mereka sampai berkata bahwa dia hanya orang asing di sini.Renata menggeleng,ia melirik Misel selintas kemudian tersenyum.

“Dia bukan orang asing Na.Aku udah kenal dia dan dia anaknya juga baik kok,lagian Misel sama Mauren juga temenan,gapapa dong dia di sini.”Mauren menggeram di tempat melihat betapa Mamanya mempertahankan Misel di sini,ia merasa acaranya seketika kacau dengan kehadiran Misel.

“Btw nama dia sama kayak nama anak kalian kan?”Yuna dan Bryan seketika mematung di tempat,wajahnya seketika memucat membuat Misel tersenyum miris.

MISELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang