Happy Reading💗
Let's star!
Typo di tandai✨✨✨
Vote dan komennya juga ya!
°°°°
Tidak terasa hari begitu cepat berlalu,seminggu sudah Misel berada di rumah Gaskar dan selama itu dia tidak masuk sekolah.Setiap harinya dia habiskan dengan tidur,tidur dan tidur,tidak ada kegiatan lain yang bisa dia lakukan karena Rahma hanya menyuruhnya tetap beristirahat supaya ia lekas sembuh.Padahal dia telah sembuh dari tiga hari yang lalu,lebab di tubuhnya pun tidak begitu jelas lagi terlihat.Misel hanya mematuhi perkataan Rahma, bagaimana pun wanita itu sudah banyak membantunya.Selama di sini Misel bisa merasakan bagaimana rasanya di lindungi,di sayangi dan cinta dari seorang ibu.Rahma sangat baik padanya,selalu menghiburnya di kala ia teringat akan kedua orang tuanya dan juga wanita itu memperlakukannya layaknya anak kandung sendiri.
Rasanya Misel tidak bisa membalas segala kebaikan anak dan ibu itu,mereka layaknya pahlawan di kehidupan suram Misel.Di saat orang tuanya membencinya,merekalah yang memberi Misel kekuatan.
Misel menggigit ujung selimutnya,tak terasa air matanya luruh begitu saja lalu dia terisak kecil.
Ceklek
Netra Misel menangkap Gaskar di dekat pintu,cowok itu telah siap dengan seragamnya.Tidak ingin ketahuan menangis,gadis itu memalingkan wajahnya kemudian menyeka air matanya buru-buru.
“Udah bangun?”Misel berdeham sebegai jawaban.
“Mama nyuruh manggil lo buat sarapan,atau sarapannya di bawa ke sini aja?”
“Aku gak sarapan,gak laper,”Misel merutuki dirinya sendiri,sebenarnya dia lapar namun dia tidak enak jika terus-terusan menumpang makan di sini,seminggu ini Misel telah menjadi beban di keluarganya Gaskar.
Cowok itu berdecak kasar,menyipitkan mata memperhatikan Misel dari ujung kepala sampai ujung kaki membuat Misel jadi salah tingkah sendiri,jantung Misel kembali berdetak tidak karuan setelah ia merutuki dirinya sendiri.
“Kalau gak laper,terus yang barusan bunyi itu apa?” Misel merasakan pipinya memanas dan mungkin saat ini pipinya telah memerah layaknya kepiting rebus,sial dia ketahuan berbohong.
”G-gak,mana a-ada,”Gaskar tersenyum meremehkan.
”Jangan bohong,cepet turun.”suruhya membuat Misel salah tingkah sendiri.
“Iya.”Misel mulai menyimbakkan selimutnya lalu berjalan keluar kamar dengan menuruni tangga di ikuti Gaskar di belakangnya.
”Selamat pagi sayang,kamu mau sarapan apa?”setiba di meja makan Misel di sambut dengan sapaan hangat dari Rahma yang sedang menata makanan bersama bibi.
”Sini duduk deketan sama Mama,”Misel mengangguk saja kemudian duduk di kursi yang telah di tunjuk Rahma.
Setelah itu mereka semua makan dalam keadaan hening,tidak ada pembicaraan di sela sarapan pada pagi hari ini karena di keluarga Gaskar sudah menetapkan aturan seperti ini dan Misel sebagai tamu di sini hanya menuruti.
Tak berselang lama setelah itu,Gaskar telah selesai dan pamit ke sekolah tak lupa dia salim dahulu.Setelah punggung Gaskar menghilang di balik pintu,Misel menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan.
“Mama,hari ini aku pulang ke rumah ya,”ujarnya membuat gerakan menguyah Rahma terhenti,wanita paruh baya itu meletakkan sendoknya.
“Kenapa sayang? Kamu gak seneng tinggal di sini? Atau Mama terlalu cerewet sama kamu?” Misel menggeleng lalu tersenyum lebar lalu menggenggam tangan Rahma hangat.
![](https://img.wattpad.com/cover/237859473-288-k582866.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MISELLA
Roman d'amourAku kesakitan Aku butuh dukungan Aku kesepian Namun siapa yang peduli?Karena takdirku hidup hanya untuk di benci dan di abaikan. Aku butuh kasih sayang kalian Aku butuh simpati kalian Aku butuh rangkulan kalian Tetapi lama kelamaan aku sadar aku ti...