•• Chapter 6 ••

4.7K 278 12
                                    


Selamat tahun baru semuanya💓🤗
Semoga tahun ini bakalan menjadi obat dari tahun yang kemarin
Welcome 2021

I hope you like it!
Happy Reading💕

TYPO DI TANDAI!!!

°°°°

Misel mengeluarkan sedikit kepalanya dari pintu toilet. Di luar ada Amara berserta teman-temannya yang lain, bulu kuduk Misel seketika merinding, dia takut jika Amara mengetahui kalau dia di sini pasti dia akan kena bully lagi. Hari ini mood Misel benar-benar buruk,tadi pagi dia baru saja di marahi habis-habisan karena tidak jadi membelikan Mamanya nasi goreng dan Mamanya juga kembali menuduhnya yang macam-macam.

Misel memilih jalan aman,dia kembali menutup pintu toilet tersebut meninggalkan sedikit celah untuk memperhatikan kapan cewek ular itu akan pergi dari sana.Biarlah dia sedikit lama disini lagian jika dia cepat-cepat pergi ke kelasnya tidak berguna karena kelasnya hari ini jam kosong,mending di sini walaupun bau-nya sedikit tidak enak.

"Gue lihat Mauren berangkat bareng Melvin tadi pagi,menurut lo mereka ada hubungan gak sih?"tanya salah satu dari teman Amara yang bernama Fitri.Ditanyakan Misel terkejut apa tidak jawabannya adalah iya bahkan dia hampir saja terjengkang kebelakang jika saja tidak langsung berpegangan.

"Hubungan apaan,lo gak tau kalau si Melvin itu pacaran sama si Misel yang dungu itu?!"sahut temannya yang satu lagi.

Amara yang tadinya sibuk berkaca berbalik menatap temannya,bersandar pada dinding sambil memperhatikan kuku-kuku jarinya.

"Kalau Melvin pacaran sama si dungu itu belum menutup kemungkinan kalau Melvin juga suka sama Mauren,coba kalian pikir apa yang bisa Melvin banggain dari si Misella bodoh itu? Mending dia sama Mauren,udah cantik,baik,pintar dan model majalah lagi.Cowok belahan bumi mana yang gak mau sama Mauren?"Amara berkata dengan nada pongah,nafas Misel tercekat,yang di bilang Amara ada benarnya juga.Apa yang bisa di harapkan dari gadis seperti dirinya sedangkan Mauren lebih dari segala-galanya di banding dirinya,anggap saja Mauren itu berlian sedangkan dia hanya remahan rengginang.

"Walaupun Melvin beneran suka sama Mauren kalau Maurennya gak suka gimana?"

"Mauren itu sebenarnya suka sama Melvin,cuman dia gak enak aja sama si Misella keparat itu!"ujar Amara menggerutu sendiri.

"Tau darimana lo?"

"Kalian itu tolol apa gimana sih,gue ini kan sahabatnya Mauren jadi apapun yang dia rasain pasti ngomongnya ke gue.Tapi gara-gara gadis dungu itu kebahagiaan sahabat gue jadi terhalang,awas aja gue pastiin lambat laun Melvin bakalan pacaran sama Mauren."Amara tersenyum penuh kemenangan kemudian segera pergi dari sana di ikuti kedua temannya.

Setelah mereka tidak lagi terlihat,Misel keluar dari persembunyiannya dengan perasaan yang kalut.Apa benar Melvin tidak mencintainya lagi? Misel benar-benar tidak tahu apa yang akan dia lakukan sekarang,bertanya ke Melvin? Dia tidak ingin Melvin nanti berfikir bahwa Misel tidak percaya lagi kepadanya,bertanya ke Mauren? Misel tidak seberani itu.

Misel mencuci wajahnya lalu menatap pantulan dirinya di cermin,kemudian dia tertawa sendiri melihat wajahnya.

"Misel Misel,kenapa nasibmu begitu buruk?"rutuknya pada dirinya sendiri.

°°°°

Langkah Misel terhenti saat melihat dua sejoli yang sangat dia kenali sedang tertawa bersama di tepi lapangan,mereka adalah Melvin dan Mauren. Misel cemburu hingga ingin mencakar wajah Mauren tetapi jika dia berani.

MISELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang