•• Chapter 41 ••

3.9K 213 3
                                    

Happy reading❤❤

Jangan lupa meninggalkan vote dan komennya ya!❤

Typo di tandai!

Let's star!🌈🌈

°°°°

Sekitar pukul 02.00 pagi Misel terbangun saat merasakan sakit luar biasa di perutnya.Gadis itu duduk di tepi ranjang,mengusap pelan perban yang melilit di perutnya sesekali meringis pelan.

Dia menghela nafasnya pelan,merutuki diri sendiri yang tidak mengindahkan perkataan dokter untuk jangan banyak bergerak sebelum jahitan di perutnya kering. Tetapi rasa sakit itu membuat dirinya tersenyum,setidaknya dia telah menjadi anak yang berguna karena telah mendonorkan sebelah ginjalnya untuk mamanya.

Misel sangat menyayangi mamanya,terbebas dari apapun yang telah di lakukan mamanya dia tetap mencintai dan ingin berguna untuk wanita tersebut,sekalipun harus mengorbankan hidupnya. Apalagi saat dia mendengar kabar dari Bi Hanum bahwa mamanya tidak akan bisa di selamatkan lagi jika belum ada juga orang yang mau mendonorkan ginjal untuknya.

Maka dari itu Misel rela hidup dengan satu ginjal demi mamanya,awalnya dia memang kecewa dengan Papanya yang menginginkan ginjalnya namun itu kecewa itu beralih dengan rasa khawatir saat mengetahui kondisi Yuna.Dia telah merencanakan semuanya,dia mendatangi dokter yang merawat Yuna dan meminta segera untuk mengambil ginjalnya tanpa memberitahu kedua orang tuanya.

Selama Misel di rawat yang menemaninya Rahma dan Gaskar.Misel sangat bersyukur sebab masih ada yang peduli padanya,masih ada yang sudi merawatnya saat seperti ini.

Sebuah pesan masuk ke ponselnya membuat Misel segera merogoh benda pipih yang terletak di atas nakas tersebut.Siapa yang menchatnya dini hari seperti ini?

Melvin
Begadang gk ngjk2

Misella
Mksdnya?

Melvin
Lupain,knpa gk tidur?

Misella
Kebangun

Melvin
Hmmm

Setelah melihat balasan dari Melvin,gadis itu memutuskan untuk keluar dari room chat dan memperbaiki posisinya lalu menaikkan selimut sebatas dada berniat tidur kembali,namun sebuah notif kembali membuatnya terganggu.

Dia mendesah pelan melihat siapa yang mengirimnya pesan,lagi dan lagi Melvin.Kenapa cowok itu akhir-akhir ini selalu menghubunginya,bukan apa-apa tetapi Misel tidak ingin berurusan lagi dengan Melvin sebab dia tidak ingin merasakan sakit untuk kedua kali lagi.

Apalagi saat Melvin mengatakan cinta padanya setelah putus dengan Mauren dan membuat-buat cerita seolah perselingkuhan mereka saat itu salahnya Mauren. Bagaimana pun asap tidak akan ada sebelum api bukan? Misel tidak tau dengan urusan mereka dan tidak ingin tau,karena dia terlanjur kecewa dengan Melvin yang memperlakukannya seperti sampah yang dapat di pungut kembali.

Tanpa membalas pesan Melvin,ia memilih untuk tidur kembali sebab tidak ingin bangun terlambat besok pagi.

°°°°


“Gaskar!”

Panggil Misel saat melihat batang hidung Gaskar dari kejauhan,lantas gadis itu berlari kecil mendekati Gaskar.

“Ada apa?”sahut cowok itu ketika Misel telah berada disampingnya sembari membenarkan letak tas di bahunya.

“Setelah ini kamu mau kemana?”Gaskar tampak berfikir sejenak,lalu cowok itu menggeleng pelan.

MISELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang