Terima kasih telah membaca 🖤🖤🖤
Happy Reading🖤🖤🖤
Jangan lupa vote dan komennya🖤🖤🖤
Typo di tandai!!
°°°°
Hari berganti minggu,minggu berganti bulan.Begitu lah siklus kehidupan,waktu akan terus berjalan di garisnya.Begitu juga dengan Misel,tepat hari ini sudah dia bulan dia tidak pernah bertemu dengan Gaskar lagi.
Ternyata Gaskar benar-benar menjauh darinya,Misel yakin Gaskar sudah bahagia dengan Lisa atau mungkin mereka sudah melakukan pertunangan seperti yang Misel degar dari murid lain.
Di sini hanya dia yang lemah,dia yang menyuruh Gaskar menjauh dan dia yang menyesal sekarang.Dua bulan lebih Misel bertekad melupakan Gaskar selama itu pula dia merindukan cowok itu,semakin dia ingin move on semakin banyak kenangan mereka bersama yang terulang bagaikan kaset rusak di otaknya.
Hidup Misel semakin hampa dan sunyi,mama dan papanya masih bersikap dingin seperti dahulu namun tidak lagi menyakiti Misel secara fisik,tetapi itu percuma karena bathin Misel masih tersiksa seperti dahulu.
Dulu dia masih bisa menghilangkan rasa sakitnya dengan menghabiskan waktu bersama Gaskar,entah itu pergi makan bersama atau hanya bertemu lalu berbicara sebentar. Entahlah rasanya sangat aneh ketika Gaskar tidak lagi menghubunginya lagi,biasanya cowok itu selalu menghubunginya untuk sekedar menanyakan kabar,pernah saat itu hampir saja Misel menelpon Gaskar dan untung dia segera ingat bahwa mereka sudah tidak kenal lagi dan menjadi orang asing,karena itu permintaannya sendiri.
Semua barang pemberian Gaskar masih ia simpan dengan baik,walaupun mereka tidak dekat seperti dahulu lagi setidaknya masih ada barang yang membuat Misel merasa beruntung bisa dekat dengan Gaskar walaupun sebentar. Melalui semua barang ini Misel bisa mengingat bagaimana baiknya cowok itu,bagaimana manisnya cowok itu saat membuat dia tidak terus-terusan menangis lagi.
Misel juga masih ingat dengan jelas waktu pertama kali mereka berbicara,penuturan cowok itu yang seperti kaku seperti bapak-bapak. Kadang-kadang Misel terkekeh geli dan menangis sendiri mengingat hal itu,dia jadi yakin tentang kalimat yang mengatakan 'kita bertemu untuk berpisah.'
Misel juga telah berhenti bekerja di kafe bang Dio karena mamanya sendiri yang menyuruh,hari-harinya dia habiskan dengan memegang atau tidak menangis.Sekarang Misel sangat merindukan Gaskar,dia penasaran bagaimana kabar cowok itu.
“Non Misel,di bawah ada yang nyariin non,”ketukan pintu kamarnya membuat bisa tersentak. Astaga kenapa dia terus-terusan memikirkan cowok itu?
“Siapa bik?“tanya Misel dari dalam kamar.
“Bibik gak tau non,katanya temen non.”
Misel menegang di tempat,apa mungkin itu Gaskar? Dia memukul kepalanya sendiri,kenapa otaknya selalu mengingatkan dirinya tentang hal yang membuat hatinya sakit.
Dengan penampilan seadanya Misel mulai keluar kamar,untung saja saat ini kedua orang tuanya tidak dirumah kalau tidak pasti ada saja kata-kata kasar uang dilontarkan papanya.
Setiba di ruang tamu Misel tersenyum kecewa saat mengetahui siapa yang mengunjungi,ternyata hanya dia saja yang terlalu berharap.
“Melvin,ngapain kamu ke sini?”
Ya, cowok itu adalah Melvin.Dia tersenyum kemudian melangkah mendekati Misel,dia mengeluarkan bunga yang ia simpan di belakang punggungnya dan memberikan pada Misel.
“Tenang aja,gue gak maksud apa-apa kok.Ini cuman buah tangan untuk ke sini aja,kata ibu-ibu yang gue temuin di luar bawa ini kalau bertamu itu.”Melvin cengengesan tak berdosa.
![](https://img.wattpad.com/cover/237859473-288-k582866.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MISELLA
RomansaAku kesakitan Aku butuh dukungan Aku kesepian Namun siapa yang peduli?Karena takdirku hidup hanya untuk di benci dan di abaikan. Aku butuh kasih sayang kalian Aku butuh simpati kalian Aku butuh rangkulan kalian Tetapi lama kelamaan aku sadar aku ti...