Happy Reading
.
..
"Al!"
Allana yang posisinya sedang berjalan sembari menghindari garis ubin langsung menengok. Terlihat Leo membawa laptopnya, berlari kecil ke arah Allana. Mereka sedang ada di koridor namun tidak banyak yang berlalu lalang. Mungkin karena banyak kelas yang sedang berlangsung.
"Eh Leo!" sapa Allana. Allana melambai-lambaikan tangan nya menyambut laki-laki yang hari ini terlihat jauh lebih tampan dari biasanya. Rambut Leo terlihat sedikit ditata keatas, dan dia juga memakai kacamata. Serius, meskipun tidak biasanya Leo berkacamata, tapi Allana akui, Leo jadi terlihat semakin manis.
"Lo nggak ada kelas?" tanya nya begitu mereka sudah saling berhadapan.
"Nggak ada sih. Ini cuma mau ke sekre ngasih data akomodasi ke Bibel," ujar Allana menggoyangkan stopmap di tangan nya. Untung saja tadi malam Allana ingat kalau dia masih punya tanggungan rekapan akomodasi raker. Kalau saja lupa, bisa dibantai habis-habisan oleh Alan hari ini.
"Lo sendiri?" sambung Allana bertanya. Sepertinya, dari penampilan Leo yang tidak membawa apa-apa selain laptop, laki-laki itu masih ada beberapa kelas hari ini.
"Setengah jam lagi ada presentasi Sintaksis."
"Individu?"
Leo mengangguk mengiyakan. Allana terlihat bergidik setelah nya. Presentasi individu adalah salah satu musuh terbesarnya di dunia perkuliahan.
"Semangat ya," kata Allana menepuk lengan Leo dua kali, memberi semangat. Leo membalasnya dengan senyuman.
"Btw, pulang ngampus gue boleh minta waktu lo nggak Al?"
"Berapa lama?"
"Mungkin 3-4 jam?"
"Yahhh... Kok bentar doang. Minta waktu nya seumur hidup dong," kekeh Allana menaik turunkan alis nya.
"Emang boleh?"
"Of course boleh dong... Ijin Bunda dulu tapi," gurau Allana.
Leo tertawa kecil, "Iya nanti ya... Jadi gue boleh minta waktu lo kan?"
"Emang mau ngapain?"
"Bikin PPT bareng yuk. Gue nggak berani kalo bikin PPT sendiri Al. Takutnya ntar malah ada yang kelewatan," ajak Leo memperlihatkan raut wajah serius nya.
"PPT nya anak-anak buat raker ya?"
"Iya, gue nyerah kalo soal PPT. Mending kerjain semua modul. Tapi kalo lo semua yang kerjain PPT nya jangan juga. Bukan jangan tapi nggak boleh. Harus kerja bareng-bareng."
Allana tersenyum kecil ke arah Leo. Bisa-bisanya satu kalimat singkat itu terdengar begitu manis di telinga nya. Padahal, sekalipun semua PPT Allana yang mengerjakan nya, tugas Leo masih jauh lebih banyak.
"Jiakhhh perhatiannya pasangan gue..." kata Allana menoel-noel kecil lengan Leo dengan telunjuknya. Allana beralih mengusap dagunya sebentar. Mengingat apakah hari ini dia longgar atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alan Allana | Lee Jeno✔
Romance[END] ❝Himpunan Mahasiswa (Selesai)✔ ----------‐------------------------------------ "Allana, hidup itu nggak bakal kaya film. Mereka selalu baik pertemuin orang-orang yang saling sayang dan akhirnya bahagia diakhir cerita. Tapi hidup beda Al. Kadan...