HAPPY READING
.
.
.Sudah lewat dua bulan. Waktu yang sudah cukup lama ya. Tubuh Allana kini lebih kurus dibanding beberapa bulan yang lalu. Gadis itu hanya menjalani hari-hari nya dengan sedikit kesunyian. Tidak bisa seceria biasanya meskipun Mark dan Ocha selalu berusaha membuat guyonan yang sebenarnya bisa membuat Allana tertawa terpingkal-pingkal saat itu juga. Tapi kenyataan nya, untuk sekedar tertawa lepas saja Allana masih jarang melakukan nya. Entah kenapa, rasanya Allana masih merasa murung.
Sudah dua bulan berlalu. Dan Allana masih setia membaca lembaran-lembaran random berisi data diri, sertifikat, proker, dan data kartu mahasiswa kepunyaan Alan yang waktu itu pernah Alan gunakan untuk menyatakan perasaan nya pada Allana. Rasanya baru kemarin Allana duduk di tengah-tengah ruang sekre untuk mendengarkan presentasi Alan soal kenapa dia harus jadi pacarnya. Tapi sekarang Alan sudah tidak ada. Hanya menyisakan kenangan-kenangan nya saja.
Membuka semua itu, tentu saja akan membuat Allana memutar memory beberapa waktu kebelakang yang justru membawa Allana pada bayang-bayang Alan. Memory yang terus bermunculan bagai film dokumenter yang diputar secara acak.
Namun lagi-lagi, kamar yang tengah Allana singgahi ini, mengingatkan pada Allana lagi untuk bernostalgia. Bagaimana saat Alan yang rela menunggu di halaman kost nya dalam keadaan hujan hanya untuk sebuah permintaan maaf. Bagaimana Alan yang selalu memberikan usapan lembut di kepala Allana selepas mengantarkan Allana sampai depan gerbang kost nya. Dan bagaimana Alan yang tiba-tiba mengirimkan makanan ke kost Allana hanya karena khawatir Allana malas untuk beranjak dari kasur nya.
Terdengar norak. Tapi nyatanya itu yang Allana rindukan dari Alan.
Sesekali, masih ada segelintir air mata yang jatuh ke pipi Allana saat membaca semua kenangan Alan. Dan berakhir gadis itu yang meringkuk diatas kursi sembari mengelukan didalam hatinya bahwa dia sangat merindukan Alan.
Sama seperti sekarang. Meskipun Allana tidak menangis lagi, tapi dia masih saja gemetar saat mengusap lembaran-lembaran itu. Allana tidak pernah bosan membacanya. Sampai-sampai dia hampir hafal kalimat di setiap baris nya.
Sampai pada akhirnya, Allana tiba-tiba melihat ada tulisan lain di balik lembaran data diri Alan yang belum pernah dia sadari sebelumnya. Gadis itu lantas membalik lembaran nya. Dan benar saja ada tulisan singkat disana yang ditulis dengan pena biru.
Ini akun twitter privat gue Al. Lo boleh lihat asal jangan pas ada gue di sekitar lo
Username : @Lan
Pass : 15x+7y=80Buru-buru Allana meraih dan menghidupkan laptop nya. Dia segera login ke akun private Alan yang belum pernah Allana ketahui kalau Alan punya akun semacam itu sebelumnya.
Jujur Allana tidak terlalu yakin membukanya. Tapi kalau Alan saja sampai mengizinkan nya membuka nya, tandanya ada yang ingin Alan perlihatkan pada Allana.
Dengan cermat, Allana menggeser kursor laptop nya sampai bawah. Banyak sekali tweet yang dikirim di akun itu. Bahkan sejak dua tahun silam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alan Allana | Lee Jeno✔
Roman d'amour[END] ❝Himpunan Mahasiswa (Selesai)✔ ----------‐------------------------------------ "Allana, hidup itu nggak bakal kaya film. Mereka selalu baik pertemuin orang-orang yang saling sayang dan akhirnya bahagia diakhir cerita. Tapi hidup beda Al. Kadan...