38. Orientasi Rasa

1.2K 180 11
                                    

Happy Reading

.

.

.

Jam menunjukkan pukul 3 sore. Tandanya masih satu jam lagi Mark akan sampai kost Allana untuk menjemput Allana.

Rencana nya, Mark, Ocha, dan Allana akan pergi nongkrong bersama ke kopi nako setelah sekian lama. Sebenarnya ini ide Mark. Katanya dia benar-benar merindukan kedua gadis itu setelah dua minggu lebih tidak saling bertemu. Hitung-hitung Mark juga ingin mengajak keduanya melihat live acoustic alih-alih menghabiskan sisa waktu liburan mereka hanya dengan rebahan di kost. Tapi kenyataan nya, masih ada satu jam tersisa. Dan Allana benar-benar tidak tau mau melakukan apa lagi selain berguling-guling di kasur nya.

Disaat yang sama, tiba-tiba ada satu pesan masuk di ponsel Allana. Dari bunyi dan getaran nya saja Allana sebenarnya sudah tau itu dari siapa. Dan benar saja, senyum Allana seketika terbit begitu nama Alan terpampang disana.

 Dan benar saja, senyum Allana seketika terbit begitu nama Alan terpampang disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alis Allana sempat bertaut. Dia mulai mengecek jadwal harian nya. Setaunya tidak ada jadwal rapat online apapun di jurnal nya. Dan tidak ada pemberitahuan apa-apa juga di grub kabinet.

"Tiba-tiba banget ada zoom?" gumam Allana melihat tautan zoom meeting yang Alan kirimkan padanya.

Dengan segenap kebingungan nya, Allana langsung membuka tautan yang Alan kirimkan padanya. Daripada betulan ada rapat, sedangkan Allana tidak tau. Allana serius tidak ingin terlewat apapun, mengingat mulai setelah ini mungkin jadwal nya akan benar-benar padat.

Hal pertama yang Allana lihat bukan sesi rapat online seperti biasanya. Melainkan dia hanya melihat pemandangan kamar kost Alan yang lenggang. Tapi dimana Alan nya?

"Lan?" panggil Allana menilik dengan cermat layar ponsel nya. Barangkali Alan menciut dan bersembunyi di suatu tempat.

"Bentar Al, gue ambil gitar dulu!"

Sebuah teriakan tanpa wujud terdengar setelah itu. Allana yakin itu memang suara Alan. Dan dari suara langkah kaki nya, dipastikan Alan memang sedang mengambil gitar nya.

Sekitar dua menit Allana menunggu. Sampai pada akhirnya Alan terlihat berjalan kearah kasur nya sembari membawa serta gitar berwarna coklat tua dengan ukiran 'life is still going on' di bagian body nya. Hanya dengan memakai kaos oblong putih dan celana boxer khas rumahan, Allana yakin Alan juga sedang bersantai.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alan Allana | Lee Jeno✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang