11. Friend (?)

1.8K 349 91
                                    

vote pencet bintang di pojok kiri bawah yaa... Bantu cerita ini biar bisa dibaca yang lainnya

Thankyou

Happy Reading

.
.
.

Ada beberapa hal yang sangat Allana sukai saat berada di dalam ruangan sekretariat. Yang pertama adalah udara nya yang nyaman, dan yang kedua adalah saat dimana dia bisa menghabiskan berjam-jam lama nya dengan seorang primadona kampus nya.

Seperti sekarang. Tepat di sebelah Allana, ada Leo yang terlihat begitu fokus dengan beberapa tugas nya. Allana beberapa kali sempat curi-curi pandang. Jujur, melihat wajah serius Leo membuat mood nya naik drastis. Hampir seperti saat melihat seorang idola secara langsung.

"Al."

Allana yang kebetulan sedang memperhatikan Leo lekat-lekat, mendadak tersentak kaget saat namanya disebut. Sialan. Hampir saja dia ketahuan.

"Kenapa Le?"

"Lo mau ikut gue keliling Bandung nggak nanti sore?" tanya Leo tanpa mengalihkan matanya dari layar laptop nya.

"Tumben. Mau ngapain?"

"Mau bikin orang seneng."

Allana terlihat mengerutkan kening nya. Dia hanya mentap Leo dari samping. Mencoba berpikir apa maksud nya itu.

Seolah mengerti, Leo ikut menengok. Menghiraukan kerjaan nya sejenak hanya untuk melihat wajah bingung Allana di samping nya.

"Gue mau bikin lo seneng Allana..." sambung Leo mencubit kecil pipi Allana secara refleks. Allana yang tak menduga hal itu, kontan tersentak mundur. Kenapa rasanya akhir-akhir ini Leo sering melakukan kontak fisik dengan nya. Membuat jantung Allana sering dag dig dug saja.

"Kok gitu? Emang gue kenapa?" tanya Allana bingung. Apa wajah Allana terlihat begitu menyedihkan?

"Ini semua." Leo menunjuk tumpukan buku catatan kuliah Allana di atas meja. "Lagi ganggu pikiran lo kan?"

Allana melebarkan matanya. Bagaimana Leo bisa tau? Memang faktanya Allana sedang merasa suntuk karena harus mengerjakan beberapa mata kuliah nya yang mengharuskan membuat beberapa resume ditengah gempuran proker dan lpj himpunan. Tapi daritadi Allana serius tidak mengatakan apa-apa. Kenapa Leo bisa tau?

"Kok tau?"

"Gue peramal," ujarnya tekekeh. "Jadi? Mau kan keliling Bandung?" sambung Leo lagi.

Tak punya alasan untuk menolak, Allana langsung mengangguk. Sepertinya, keliling Bandung adalah ide yang bagus untuk menjernihkan pikiran.

"Iya mau."

Leo terkekeh mengangguk-angguk, lantas melanjutkan kerjaan nya. Setidaknya Allana sudah sedikit tersenyum sekarang. Meskipun hanya sebatas mendengar sebuah rencana perjalanan.

"Tapi kan Le..."

Leo kembali menengok saat mendengar suara Allana.

"Kalo gue nanti udah seneng. Terus apa lagi?"

Leo bergumam. "Kalo udah seneng. Nanti lo bakal sayang. Percaya nggak?"

"Sayang? Sama Kota Bandung?"

"Iya. Tapi gue pengen nya lo juga jadi sayang sama yang nganterin lo keliling Bandung Al."

Satu kalimat itu sukses membuat Allana tergelak seketika. Apa-apaan ini. Sejak kapan Leo jadi pintar bercanda. Dan entah kenapa Allana hanya merasa kalau Leo jadi sedikit aneh akhir-akhir ini.

Alan Allana | Lee Jeno✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang