45. Heartbreak

1.4K 160 32
                                    


Ps. baca nya pas sendirian aja, biar makin bebas buat ngerasain nya

Baca sambil dengerin musik nya sangat direkomendasikan, open link nya di comment ya 👉

Or play : All of My Days - Kim Sejeong

Happy Reading

.

.

.

Devan berkali-kali meringis perih menahan hantaman hujan di wajahnya yang turun semakin deras. Tangannya sudah dingin dan mati rasa sejak laki-laki itu memutuskan untuk meninggalkan kampus secepatnya dengan motor matic Vano. Dada nya tak pernah merasa sekacau ini.

Di tengah derasnya hujan, tiba-tiba saja sebuah moment kecil terlintas di kepala Devan. Tepat saat setelah terpilihnya Alan sebagai seorang ketua himpunan dulu. Hanya ada mereka berdua yang terlibat dalam obrolan singkat itu. Tapi jujur, itu jadi obrolan yang cukup dalam dan berarti bagi Devan.

"Lan, lo pernah patah hati?" tanya Devan lalu mulai merebahkan kepalanya ke punggung tegas Alan yang sedang fokus memetik senar gitar di teras depan rumah Devan. Membuat sekitar teras rumah yang ditumbuhi tanaman bonsai itu mendadak sendu pasalnya lagu Tinggal Kenangan kepunyaan Geby yang tengah mengalun dari tangan lincah Alan. Entah kenapa mendadak Alan ingin memainkan lagu pilu itu alih-alih lagu santai seperti biasanya.

"Per---nah," jawab Alan setelah berpikir sebentar. Agak nya dia lupa apakah betulan pernah patah hati atau hanya perasaannya saja.

"Widih... diapain lo sama cewek?"

Alan mendengus, dan tak lama disusul sebuah tawa kecil yang mengundang kebingungan Devan. Apakah pertanyaannya sekonyol itu sampai-sampai Alan tertawa sebelum menjawab nya?

"Patah hati nggak semuanya gara-gara cinta Dev," kata Alan melanjutkan petikan gitarnya. Dia membiarkan Devan terus menyandar ke bahu nya. Hanya dengan itu saja Alan bisa merasakan hangat tubuh Devan yang menyapa nya, membuat Alan mengucap beribu kali rasa syukur pada Tuhan sebab sampai sekarang Alan selalu diberi segala hal yang cukup ditengah segala kekurangan di dirinya sendiri.

Sementara Devan yang dibuat bingung akan jawaban Alan, suara petikan gitar Alan terdengar semakin dalam. Terdengar lembut namun lebih sendu dari sebelumnya. Seperti ada harmoni yang sengaja dimainkaan dengan penuh rasa sakit yang mendalam.

"Patah hati terbesar buat anak laki-laki itu, saat dia nggak bisa jadi sekuat apa yang di pengenin Mama nya Dev. Nggak semua orang beruntung bisa jadi sosok Ayah kedua di keluarga. Lo tau kan kalo gue udah gagal dari awal. Bahkan buat sekedar sehat aja gue nggak mampu Dev. Apalagi jadi sosok Ayah kedua di keluarga. Itu lebih sakit ketimbang pas di selingkuhin beribu kali sama cewek asal lo tau."

Devan tak bersuara dibalik punggung Alan. Tenggorokan nya tiba-tiba tercekat kuat. Niat awal ingin menggoda si kahim jutek itu malah berujung mendapat jawaban paling miris. Devan benar-benar tidak menyangka sebelum nya kalau Alan akan menjawabnya dengan itu.

Devan tau Alan sudah cukup banyak berusaha selama ini. Bahkan sebagian hidup Alan sudah Alan habiskan dengan hal merelakan. Tapi Devan tidak tau kalau Alan ternyata punya sebuah penyesalaan tersendiri di hatinya. Padahal semua itu sama sekali bukan salah nya.

Alan Allana | Lee Jeno✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang