24. Satnight with Saniscara

28 7 1
                                        

🕉️🕉️🕉️

"Wooooiii Lo ngapain disana senyum-senyum sendiri, sini bantuin gue." Teriak Sanis pada Juna yang berdiri di depan pintu masuk mereka.

Juna tersadar dari lamunannya itu, tiba-tiba merasa kesal karena ulah Sanis tadi.

"Sini Jun, Lo yang masak ya." ucap Sanis yang memberikan celemek ke Juna yang kaget.

"Loh kenapa gue yang masak ?" tanya Juna bingung,

"Gue mau mandi bentar dan Lo yang masak  sampai gue selesai mandi dan Lo juga harus mandi nanti."

"Gue gak bawa baju ....-" belum selesai Juna bicara gadis itu pergi begitu saja ke kamarnya.

Juna yang di kenal dengan pangeran di sekolah dan yang paling tampan, kini memasak di dapur ? Itu bukan hal yang biasa lagi. Melainkan sangat biasa, memasak adalah hal yang sering ia lakukan.

.........

Juna memasak dengan bahan yang ada dalam kulkas ini. Cowok itu mulai memainkan pisau dan alat dapur lainnya dengan lihainya.

Bau harum bunga melati menyeruak masuk ke dalam Indra penciuman Juna, tiba-tiba ia merasa merinding dan menghentikan aktivitasnya memotong bawang.

"Heh, kenapa Lo?" tanya Sanis pada Juna yang menatapnya kaget. Entahlah datang dari mana gadis ini mengejutkannya.

"Lo pakek parfum bunga melati?" tanya Juna balik, Sanis memutar bola matanya malas.

Gadis itu memakai selendang dan mengambil beberapa bunga di dalam kulkasnya. Menghidupkan dupa, sore ini ia berencana untuk melakukan persembahyangan sebentar di rumah.

"Iya, kehabisan parfum gue. Jadi gue pakek punya kak Ras." Jawabnya santai masih dengan keadaan kaget, menimang jika di depannya ini adalah manusia.

"Ouh ya, hari ini Lo aja yang masak ya. Gue lagi sedih dan ... Kalau lagi sedih makanan gak akan enak." Jelas gadis itu pada Juna sebelum pergi dari dapur. Yah ingin sekali menolak tapi ia tak bisa berkata-kata lagi.

Mungkin kejadian tadi ia merasa tidak nyaman dan sedih. Juna menganggukan kepalanya mengerti.

"Okelah, Lo istirahat aja sana, kalau sudah jadi gue panggil ya." Juna mengusap pucuk kepala gadis itu lembut. Lalu beranjak dari dapurnya.

Rasa percaya Sanis pada Juna semakin besar, sangat berbeda dari sebelumnya karena mereka sering bersama. Masih dengan rasa berdebar hatinya ini, karena mereka hanya berdua di rumah ini. Kakaknya - Raspati sudah mempercayakan Juna yang menjaganya saat ini. Sebenarnya ia juga bisa memanggil Arra atau Sri tapi semakin lama mereka sibuk dan jarang juga saling menemani.

Sanis masih memikirkan tentang perasaannya terhadap Juna yang terlihat tulus padanya dan juga pertanyaan Juna membuatnya tau jika Juna sedang bertanya-tanya tentang perasaan terhadap dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sanis masih memikirkan tentang perasaannya terhadap Juna yang terlihat tulus padanya dan juga pertanyaan Juna membuatnya tau jika Juna sedang bertanya-tanya tentang perasaan terhadap dirinya.

SaniscaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang