3. Sanis dan Juna.

68 16 1
                                    

🕉️🕉️🕉️

Pagi-pagi Sanis datang ke sekolah dan melakukan piket kelas. Kris menghampiri gadis itu dan ingin membantunya untuk bersih-bersih di kelas. Sanis mengambil penghapus papan dan membersihkan papan tulis.

"Nis, gue bantuin ya?" tanya Kris pada gadis itu yang beralih mengambil absensi kelas lalu mengambilkan sapu untuknya. Sanis merasa risih dengan Kris sang ketua kelas yang masih saja mengejarnya, namun Kris masih tidak mengerti ada seseorang di kelas selain mereka.

"Ara!?" panggil Sanis pada gadis yang hanya menatap mereka berdua dengan senyuman miris, Sanis tau apa yang ia rasakan saat ini. Gadis yang di panggil Ara segera bergegas menuju bangku Sanis.

"Bantuin gue, ngabsen ya." ucap Sanis padanya, Ara mengerti dengan maksud Sanis dan berdiri untuk mengabsen siswa yang datang.

"Ra," panggil Sanis pada Ara yang menolehkan kepalanya ke arah Sanis. Dengan memegang tangan Ara.

"Gue yakin, Kris bakalan sadar dengan perasaan Lo ke dia. Dan jangan khawatir gue gak akan ngerebut dia dari Lo." Ara terharu dengan ucapan Sanis yang mengusap air matanya.

"Tapi, Nis gue gak mau lihat dia sedih dan gue minta lo harus sama dia supaya  gue lihat dia bahagia."  jelas Ara pada Sanis lalu pergi ke bangkunya , Sanis hanya menatap punggung Ara yang pergi begitu saja.

"Lo apain Radha?" tanya Wisnu pada Sanis hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Masalah Kris?" tanya Sri pada Sanis. Tebakannya benar, cara membuat mereka bersama sangatlah sulit. Kris yang memiliki rasa kepada Sanis dan Radha yang memiliki perasaan pada Kris itu menjadi sulit sekali menjauh dari mereka.

"Kris emang gak tau diri." jawab Wisnu yang kesal dengan sikap cowok itu yang tak tau diri, ada yang suka malah cuek nanti kalau nyesel tau rasa deh.

"Udahlah, biar waktu yang menjawabnya nanti juga dia sadar." ucap Sanis yang di setujui oleh kedua temannya.

..............

Juna datang dengan wajah yang tidak biasanya, membuat Wisnu heran dengan sikap seharian penuh hanya diam tak mengobrol bersamanya.

"Jun, Lo gak apa-apa?" tanya Wisnu pada Juna yang mengusap wajahnya gusar.

"Gue lagi galau, gara-gara masalah kemarin." jawabnya pada Wisnu yang hanya mengangguk tapi bingung.

"Kalau Lo mau bisa cerita ke gue." ucapnya pada Juna yang tersenyum padanya.

Bel istirahat telah berbunyi, semua anak di kelas berhamburan keluar kelas menuju kantin atau taman ada yang di kelas main tik tok atau membuat beauty blogger. Arjuna heran dengan anak-anak yang bermain tik tok di dalam kelasnya, sangat aneh sekali. Bahkan yang bermain tik tok lebih banyak mempunyai teman.
"Jun, Lo mau ikut ke taksu club'?" tanya Wisnu pada Juna.

"Enggak deh Wis, kapan-kapan ajah." jawabnya pada temannya yang beranjak pergi dari kelas. Juna menatap anak-anak di kelas rasanya sangat aneh ada ruangan ini.

"Temen-temen memang gitu." ucap Wisnu sebelum pergi, Juna hanya menggelengkan kepalanya.

Berbeda dengan gadis yang ada di bangku depannya itu, ia memperhatikannya sedang mengeluarkan buku gambar lengkap dengan pensilnya lalu pergi keluar kelasnya. Karena Juna penasaran dengan gadis itu, mungkin juga bisa berteman dengannya.

"Sanis." panggil Kris pada gadis itu yang menghentikan langkahnya keluar kelas.

"Apalagi Kris?" tanya Sanis yang menoleh kearahnya. Cowok itu memberikan sebungkus roti dan susu coklat.

"Buat Lo,"

"Enggak Kris, makasih." jelas Sanis dan meninggalkan Kris disana. Sanis pergi menuju taman sekolah. Ia duduk di bawah pohon mangga rindang ada sebuah kursi di sana.

SaniscaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang