🕉️🕉️🕉️
"Lo serius?" Pancali menganggukan kepalanya dengan wajah sedihnya itu, ia di tolak oleh Juna. Sebelumnya Pancali juga berniat untuk membuat Juna, cowok yang menarik baginya dan kesayangan guru-guru seni di sekolah menjadi pacarnya. Namun kejadian kemarin cowok itu tau niatnya.
"Udahlah Dewayu." Sita menenangkan hati Pancali yang katanya baru saja di tolak.
"Tenang Dewayu, biar mbok Dayu yang urus itu." Pancali yakin pada kakaknya itu yang ingin membuat hubungan antara Juna dan Pancali
"Pokoknya mbok harus bikin Juna sama Dewayu. Dia harus terima aku sebagai pacarnya." ucap Pancali pada kakaknya yang setuju dengan pernyataan adiknya.
"Dewayu, mbok akan urus dia. Pada akhirnya Juna akan tunduk sama kamu." Dinda tersenyum licik, ia tau siapa yang harus ia urus sekarang.
Sanis pergi ke toilet untuk mengganti bajunya karena tadi ada pelajaran olahraga. Dinda memperhatikan Sanis yang menyisir rambutnya itu.
'Aws ...'
Sanis kesakitan karena mendapatkan jambakan secara tiba-tiba dari Dinda yang entah kapan ia datang. Sanis merasakan sesuatu niat tidak baik darinya.
"Jauhin Juna!" ucapnya sambil tersenyum licik, Sanis masih menahan sakit di kepalanya karena tarikan dari Dinda.
"Kenapa?" tanya Sanis sambil meringis.
Dinda melepaskan tangannya dari rambut Sanis yang kini berantakan, sambil merapikan rambut Sanis. Dinda punya rencana sepertinya, perasaan Sanis semakin tidak enak hati.
"Gue pengen sama Juna lagi, dan yang harus Lo lakukan adalah jauhin dia sejauh-jauhnya."
"Tapi gue cuma ....."
"Ish banyak alasan banget Lo! Pokoknya Lo harus jauhi dia, atau Lo tau akibatnya." nada Dinda merendah dan sinis. Lalu pergi dari dalam toilet, gadis itu mengancamnya lagi.
Setelah gadis itu keluar dari toilet, gadis cantik yang terkenal dengan prestasinya ini masuk ke dalam toilet dan menatap wajah Sanis.
"Boleh juga Lo," ujarnya yang memperhatikan Sanis, ia tau gadis cantik ini adalah Pancali. Banyak orang yang menginginkannya, tapi ia mengincar Juna.
Sanis adalah korban lagi, kenapa harus dirinya. Bukan orang lain saja?
"Maaf sebelumnya tentang Mbok Dayu," gumam Pancali yang melirik ke depan cermin yang memantulkan bayangan Sanis yang tersenyum padanya.
"Kak Sanis tau kan kalau dia nolak aku." ucap Pancali yang menundukkan kepalanya sedih.
Sanis menatapnya, ia tau gadis ini baru saja di tolak oleh Juna. Juna yang memberi taunya.
"Kak bujuk kak Juna biar dia bisa balas perasaan aku, hatiku ingin walaupun hanya sementara kak." Mohon Pancali pada Sanis, karena ia tau perasaannya pada Juna.
Sanis mengajak Pancali ke taman dan duduk disana. Apapun yang terjadi ia harus membantu gadis ini.
"Padahal Juna sudah cerita ke kakak, tentang Kemarin." Sanis menceritakan tentang Juna kemarin yang menolak seorang gadis.
"Iya kak, aku pengen banget punya hubungan sama kak Juna dan aku sangat menyukainya, Kakak tau gak Pancali atau Putri Api yang ada di cerita Mahabarata kalau nama terkenalnya Dewi Drupadi seorang putri yang di nikahi oleh sang Arjuna, aku senang bisa satu project dengannya." Sanis menganggukan kepalanya mengerti, gadis ini memang menyukai Arjuna.
"Nah, maka dari itu aku mencari yang namanya Arjuna dan membuat hubungan dengannya. Siapa tau kan ya bisa seperti yang di cerita Mahabarata itu." Lanjutnya senang dengan perasaannya. Gadis ini tidak pemalu, menurut Sanis ia cocok dengan Juna. Hatinya khawatir dengan Dinda sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saniscara
Teen FictionI Ketut Arjuna Wiwaha, yang akrab disapa Arjun ini mengalami cinta terlarang yang sangat rumit untuknya. Namun seorang gadis datang membawa warna ke dalam hidupnya, dan memperbaiki dirinya yg terpuruk karena cinta terlarang. Apakah saniscara gadis y...