5. Mengakhiri dan mengawali kisah Sang Arjuna

42 13 0
                                    

🕉️🕉️🕉️

Juna berjalan menuju teman-temannya yang melihat wajah Arjuna tak baik-baik saja. Mungkin menangis karena cinta itu adalah hal yang Cemen tapi ini soal perasaan terhadap seseorang yang kita percaya dan ini adalah konsekuensi dari kisah cinta yang sering terjadi di kalangan anak muda.

Dari villa di daerah pariwisata yang terkenal itu mereka pergi dan prihatin terhadap kondisi Juna saat ini yang menahan air matanya. Angin malam sayup-sayup terdengar seperti lagu sendu.

Hari semakin gelap suasana bukit jambul sangatlah cantik dengan lampu kota yang terlihat dari atas bukit mereka berada di sebuah rumah makan disana.

"Yang kuat." pesan Wisnu pada Arjuna yang wajahnya sangatlah bisa di bilang sakit, kecewa, marah dan ya entahlah Wisnu bingung dengannya sekuat itukah sang Arjuna?

"Jangan di tahan Jun, lepasin aja. Jangan malu sama kita juga tau kalau diposisi Lo itu gue juga akan ngerasain itu." ucap Gungsan yang berusaha untuk membuat Juna mencurahkan isi hatinya.

"Kita pulang aja." kata Juna akhirnya dan bangkit dari tempat duduknya.

Juna menjelaskan tentang Dinda tadi pada ajiknya dan berterima kasih kepada Arjuna.

"Juna, kita pamit dulu ya." pamit Gungsan pada Juna. Sanis dan Sri juga pulang bersama.

"Kalian malah beneran diem disini, bukannya pulang." kata Juna pada Sanis dan Sri.

"Ini baru mau pulang tadi kita ngobrol sama kakak Lo." jawab Sanis pada Juna yang menganggukkan kepalanya mengerti, dia lupa jika Sanis adalah murid dari kakaknya.

...............

Arjuna masuk ke kamarnya dan segera bergegas untuk tidur. Wayan masih bertanya-tanya apakah adiknya baik-baik saja.

"Gimana Arjun?" tanya sang kakak pada adiknya ini, yang tengah merasakan gejolak sakitnya berproses menjadi seorang pria sejati nanti.

"Gimana apanya? gak ada apa-apanya juga sama dulu Bli Yan, Dinda juga udah ada yang pantas buat dia nanti, Juna juga gak ambil pusing." Wayan menatap adiknya yang sendu itu tak ada aura kegembiraan dari dirinya itu.

"Jangan pernah patah semangat cuma gara-gara Dinda, masih banyak yang mau sama Arjun." ucapnya pada Juna

"Yang mau banyak Bli Yan, tapi belum tentu Juna juga mau sama mereka." jelasnya pada kakaknya itu yang mengusap pucuk kepalanya. Adik kesayangannya kini tumbuh remaja yang memiliki kisah cinta dua adik perempuan Wayan sudah menikah entah kenapa mereka bisa menikah lebih dulu di banding dengan dirinya ini yang masih menunggu keputusan author yang selingkuh sama cerita Juna.

...........

Keesokan harinya pagi-pagi sekali Arjuna datang ke sekolah bukan dengan Dinda lagi melainkan ia sekarang sendiri. Ya sendirian saja sekarang, banyak siswi yang berbisik-bisik tentangnya dan hubungannya dengan Dinda masih di pertanyakan.

Arjuna melihat Sanis masuk ke dalam kelasnya, Yap pagi-pagi memang Arjuna ke sekolah untuk melupakan masalah ini.

Juna melihat Sanis menghapus papan tulis dan merapikan meja di kelas. Ara dan yang lainnya juga sedang menyusun absen hari ini.

Wisnu datang dan duduk di bangku sebelah Juna yang terlihat sedih karena hubungannya.

"Masih banyak yang mau sama Lo Jun." ucap Kris yang baru datang dan duduk di sebelahnya juga.

"Yang mau banyak sama gue, tapi gue gak mau sama mereka-mereka." jelasnya pada Kris yang hanya mengangguk setuju.

"Lo jangan galau, gue punya solusinya." ucap Wisnu pada Juna yang menampakkan wajah yang kaget.

SaniscaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang