🕉️🕉️🕉️
"Belajar baik-baik Nis." ucap Raspati pada gadis itu yang tersenyum pada kakaknya, sejak kakaknya menikah mereka jarang bersama sekalinya bertemu Sanis akan manja pada Raspati. Yah sehingga Luna harus sedikit mengalah jika saudara ini bertemu.
Sanis menatap Raspati murung, pria itu tertawa melihat ekspresi dari Sanis adiknya yang masih tak rela ia pergi.
"Iya kak Ras, nanti kak Ras ke rumah gak ?"
"Nanti kakak sama Luna bakalan ke rumah deh ya," Sanis tersenyum senang mendengar jawaban kakaknya. Dan keluar dari mobilnya.
Ting tung ting tung
Suara handphone gadis itu menghentikan langkahnya untuk menaiki tangga menuju kelasnya.
💬Juna
Nis hari ini gue ijin ya
Gue nitip surat kemarin sama WisnuGadis itu mengernyitkan dahinya heran tak biasanya seperti ini, lalu membalas pesan Juna.
Sanis bingung dengan sikap cowok itu, Juna yang bersikap perhatian padanya akhir-akhir ini. Tapi rasanya sangat berbeda dengan sebelumnya ia merasa sangat istimewa dan bahagia.
Masih bingung dengan perasaannya Juna, dan Sanis akan memastikan jika Juna memang seperti yang ia duga.
Ah ia tak ingin berekspektasi karena itu akan membuatnya sakit nanti pada realitanya.
"Eh David?" Sanis melihat David yang berjalan sendiri di koridor sekolah sekarang, seperti bingung mencari sesuatu yang berjongkok.
"Loh, putu? gue cari bolpoin gue nih jatuh disini." David menundukkan kepalanya lalu mencari bolpoin itu di bawah pepohonan kecil disana.
"Kenapa bolpoinnya bisa jatuh?"
"Gak tau tadi dia ketinggalan di mobil jadi gue ambil deh, dan pas gue ke toilet gue lupa dimana taruhnya." Jawab David yang masih mencari di bawah pohon kecil yang di pinggir koridor.
"Kenapa gak cari di toilet?"
"Udah tadi sebenarnya tapi gak ketemu." David masih berjongkok mencari bolpoinnya sampai membuka tong sampah, hingga beberapa siswi berbisik dengan melihat David mengorek tong sampah itu.
Sanis menarik tas yang di pakai oleh David kembali ke koridor sekolah. Sebenarnya Sanis melihat bolpoin yang di cari oleh David.
"Lo mikir gak sih di lihatin tauk,"
"Ya bodo, gue mau cari itu bolpoin karena itu penting." David berjalan menuju tong sampah tapi Sanis menariknya lagi.
"Kebiasaan dah, tuh lihat ada di kantong minuman tas Lo."
"Wah iya, gak bilang dari tadi,"
"Ish, Lo nya aja gak pakai otak,"
"Hehe, maapkan David."
"Ouh ya Lo anak baru?" David menganggukan kepalanya.
"Nanggung banget Lo pindah,"
"Iya gak apa-apa,"
"Yaudah deh mau gue anter ke kelas Lo? Ouh ya dan dimana kelas Lo ?" Tanya Sanis pada David yang menaikkan kedua bahunya yang tak tau.
"Loh kok gak tau sih, gimana tuh ?"
"Kelas 12.3"
"Kita sebelahan kelasnya,"
" Wooh, bagus lah. Bareng yok." Ajak David pada Sanis yang menganggukkan kepalanya setuju dan mengantarkan temannya itu ke kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saniscara
Teen FictionI Ketut Arjuna Wiwaha, yang akrab disapa Arjun ini mengalami cinta terlarang yang sangat rumit untuknya. Namun seorang gadis datang membawa warna ke dalam hidupnya, dan memperbaiki dirinya yg terpuruk karena cinta terlarang. Apakah saniscara gadis y...