🕉️🕉️🕉️
Juna berjalan mendahului Sanis yang terlihat kaget saat ia bergumam tadi, Juna memang bodoh! Jarak mereka tadi dekat jelas saja Sanis tadi mendengar suaranya itu.
"Aneh." gumam Sanis yang mengikuti Juna dari belakangnya yang berjalan mengelilingi lapangan itu, ada taman disana dan sebenarnya itu adalah taman kota.
"Eh ada Ara." sapa Sanis pada Ara yang duduk dengan dua orang laki-laki, karena Sanis dan Juna datang dari belakang, jadi ia tidak tau jika dua orang laki-laki itu adalah teman sekelas mereka juga.
"Loh? Kalian juga disini ?" tanya Sanis pada Wisnu dan Kris.
"Gue duluan ngajakin Ara." Gumam Wisnu yang pergi meninggalkan teman-temannya.
"Dia kenapa sih?" tanya Sanis heran pada Ara yang menarik tangannya menjauh dari cowok-cowok itu.
"Kemarin gue di ajak lari pagi sama Wisnu, terus gue datang sama Kris, awalnya dia nganterin gue tapi, akhirnya dia ikut disini juga." jelas Ara pada Sanis, memang sejak dulu ada sedikit konflik dari mereka.
"Pantesan aja kayak gini." ujar Sanis pada Ara. Yang terlihat merasa bersalah karena melibatkan Kris
"Gak apa-apa deh ya, tapi gue takut itu bakalan terjadi lagi nis." Sanis menggelengkan kepalanya.
"Enggak, itu gak akan terjadi lagi Ra, gue yakin ada yang tulus diantara mereka." ucap Sanis yang menenangkan hati sahabatnya itu.
🕉️🕉️🕉️
"Heh, Lo berdua bermasalah lagi ?" tanya Juna pada Kris dan Wisnu di masing-masing di sebelahnya. Sedangkan mereka berdua hanya diam tanpa memberikan jawaban pada Juna.
"Ya, gue tau kalau Lo yang ngajakin duluan." ucap Kris yang berhenti di belakang mereka. Wisnu berbalik dan menghampiri Kris, Juna deg-degan ketika mereka berhadapan dengan tatapan tajamnya.
"Tapi niatnya gue cuma nganterin dia ajah, gak ada maksud lain sih. Lagian gue marah sama dia pagi-pagi udah cantik gitu." ucap Kris panjang lebar tentang tadi pagi Ara yang tidak memberi tau jika ia hendak pergi bersama teman-temannya.
"Hm, Ara pergi sama orang lain aja Lo sigap, kalau Ara pergi sama gue ajah Lo bermasalah sama dia dan ketika Lo pergi sama orang lain, Ara gak pernah masalah!?" sinis Wisnu lagi pada temannya itu, Juna yang masih tak mengerti tentang obrolan mereka.
"Gue gak paham." ucap Juna, kedua temannya menyadari jika ada temannya juga disini.
"Kita bakalan Kasik tau Lo jika sudah waktunya." ucap Kris yang merangkul bahu kedua temannya itu.
🕉️🕉️🕉️
"Kalian capek, gue beli minum sebentar ya." ucap Juna yang pergi ke tempat penjual minuman.
"Kalian masih ada masalah ? Kalian kasik tau Juna gak?" tanya Ara pada Wisnu dan Kris yang menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Nanti ajah dia tau sendiri, atau nanti kita yang urus " Kata Wisnu pada Sanis yang menganggukkan kepalanya setuju.
"Yaudah gue mau pergi ajah deh, Wis gue titip Ara sama Lo." ucap Kris yang langsung pergi dari tempatnya.
Juna datang dengan wajah bingungnya yang menatap Kris pergi. Dan pamitan pada Juna juga tadinya.
"Hmm, dia kenapa?" tanya Juna pada teman-temannya.
"Emm, enggak apa-apa dia kan tadi cuma nganterin Ara kesini abis tu pulangnya Ara sama gue ajah." ujar Wisnu pada Juna yang memberikan minuman kepada mereka semua.
"Btw, Sri mana ya. Rasanya gue kemaren ngajakin dia." ucap Juna pada Ara dan Wisnu yang memberikan kode kepada mereka berdua.
"Dia katanya kesiangan." jawab Wisnu yang mengecek handphonenya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saniscara
Ficção AdolescenteI Ketut Arjuna Wiwaha, yang akrab disapa Arjun ini mengalami cinta terlarang yang sangat rumit untuknya. Namun seorang gadis datang membawa warna ke dalam hidupnya, dan memperbaiki dirinya yg terpuruk karena cinta terlarang. Apakah saniscara gadis y...