11. Satnight with Arjuna (2)

31 8 1
                                    

🕉️🕉️🕉️

"Arjun!" Sanis menepis tangan Arjuna yang tadi menarik tangannya dari taman bermain itu.  Juna menatap Sanis yang masih kesal karena ulahnya itu, bahkan tak menyadari jika ada yang aneh dengan Sanis.

"Kenapa? Kita makan ya, gue tau tempat makan yang paling enak." jawab Juna padanya, ternyata cowok ini tidak mengerti maksudnya.

"Tapi Arjun, Lo harus tanggung jawab." lirih Sanis yang berhenti di tengah keramaian taman kota, banyak orang yang berlalu lalang menatap kedua remaja itu dan berbisik.

Juna kaget dengan pernyataan dari Sanis yang membuat semua orang tertuju padanya. Cowok itu terlihat gelisah dan melihat Sanis menatapnya tajam. Juna menariknya ke dalam mall dekat taman kota. Hanya menyebrangi jalan raya dan menghindari tatapan dari orang-orang di taman tadi.

"Maksudnya apa? Jangan sampai gue di keroyok ya." ucap Juna pada gadis itu yang juga bingung, Juna yang sedikit panik karena ucapannya tadi.

"Iya, tapi  lihat ulah Lo ini?" tanya Sanis yang menunjuk pipinya itu. Juna menepuk dahinya, ia lupa jika ada cat air di pipi gadis itu.

"Lo harus tanggung jawab." Pekik Sanis dengan cepat Juna menyudutkan gadis itu ketembok dan meletakkan jari telunjuknya di bibir tipis gadis itu. Jantungnya berdetak kencang dengan posisi seperti itu, mata mereka bertemu seakan dunia berhenti sejenak sekian kalinya ini terjadi, rasanya memang sama seperti sebelumnya. Dengan cepat Sanis mendorong dada bidang Juna menjauh darinya.

"Nih gue ada tissu basah buat Lo." ucap Juna, gadis itu segera membersihkan cat air di pipinya, banyak mata tertuju padanya dan membuat Sanis merinding jika di dekat Juna. Jangankan disini di sekolah saja dia tidak ingin bersama cowok populer ini.

 Jangankan disini di sekolah saja dia tidak ingin bersama cowok populer ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh lihat." Juna menunjuk ke arah kedai es krim yang ada di sudut taman kota.  Dari balkon mall disana mereka melihat dua sejoli itu, sepertinya Juna mengenal punggung itu.

"Es krim?" tanya Sanis pada Juna yang menganggukkan kepalanya. Wajah Sanis menjadi cerah lalu ingin beranjak ke tempat es krim itu.

"Ayook" Sanis segera berjalan ke sana tapi tangannya di cekal oleh Juna. Sanis lagi-lagi merenggut kesal dengan ulah Juna .

"Apa? Gue mau es krim." rengek Sanis pada cowok itu yang menunjuk lagi ke arah kedai itu.

"Lo lihat gak dua orang di bangku paling depan?" tanya Juna pada Sanis yang menajamkan matanya yang menganggukkan kepalanya.

"Iya, emang kenapa?" tanya Sanis pada Juna yang heran dengan sikapnya hari ini.

"Bli Yan sama kak Agni," Sanis kaget dengan jawaban Juna.  Belum sempat Sanis melanjutkan kalimatnya, ia sudah di tarik lagi ke tempat lain.

"Makanya kita makan dulu, biar mereka pergi." lanjut Juna yang menarik tangan gadis itu ke dalam sebuah mall dekat taman kota disana.

"Gue denger, disini makanannya enak-enak." ucap Juna yang duduk di bangku sebuah kedai makanan di sana.

SaniscaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang