🕉️🕉️🕉️
Yah hari Sabtu yang sangat panjang sekali, menebak masalah Juna dan Pancali sepertinya tak akan semudah itu. Juna juga tak memberi kejelasan tentang masalahnya.
Mereka berjalan di mall itu menyusuri semua toko, mereka keluar dari toko bunga.
"Jadi rencana Lo apa dengan memberi bunga itu?"
"Entahlah gue gak tau, mungkin di kasik Pancali."
Sanis menganggukan kepalanya setuju dengan Juna, berjalan menuju toko boneka tapi terhenti ketika ia melihat sepasang remaja ada di toko perhiasan.
"Eh itu kayaknya Kris sama Arra?" tanya Juna pada Sanis yang ikut melihat ke arah yang Juna tunjukkan masih di balik salah satu tiang penyangga itu.
"Iya Jun, mereka ngapain disana?"
"Hmmm, cincin?"
Sanis ingin menghampirinya namun di cegat oleh Juna. Sanis menatap Juna dengan tatapan bertanya.
"Sudah Sanis, kalau kita kesana yang ada mereka kabur dan tak mendapatkan jawaban." Juna menarik tangan Sanis keluar mall.
Sanis menganggukan kepalanya setuju benar juga ya, ada sesuatu yang di sembunyikan oleh sahabatnya itu.
"Ada apa kira-kira sama mereka ya, gue gak ngerti sebenarnya Kris ada perasaan sama gue dan Arra ada perasaan sama Kris."
"Lalu bagaimana dengan Lo punya perasaan sama siapa ?"
Pertanyaan Juna membuatnya merasa tertegun sejenak kemudian ia tau jika hatinya masih bimbang.
"Sanis?"
"Eh?" Sanis mengangkat bahunya tidak tau menahu sebenarnya, apa yang terjadi padanya , entahlah dari segi mana ia merasakan kehangatan jika bersama Juna.
Juna hanya menggelengkan kepalanya, heran dan sangat penasaran dengan perasaan gadis ini.
"Kalau Wisnu kayaknya gak main-main ke Arra."
"Tuh cowok playboy tapi bukan sembarang play boy,"
"Tapi dia sering di tolak sama Arra ?"
"Bukan, Arra gak nolak Wisnu. tapi dia menghargai perasaan sahabatnya, Lo tau sendiri kita berempat sudah lama sekali bersahabat tapi semuanya renggang ketika ada sebuah perasaan yang tersangkut." Jelas Sanis yang sebenarnya terjadi adalah ada cinta diantara persahabatan mereka.
"Kadang cinta juga masalah, rasa sayang yang berlebihan menghasilkan harapan yang akan menerka reaksi dari lawan jenisnya dan semakin berharap mendapatkan apa yang ia ekspetasi kan."Jelas Juna pada Sanis yang sejak tadi melamunkan Arra dan Kris.
"Duduk dulu Nis, gue tau apa yang lo pikirkan sekarang karena mereka berdua kan ya? Terutama Arra."
Sanis menganggukan kepalanya pelan dan duduk di salah satu bangku disana, masih di pikiran Sanis kisah itu lagi lagi menghantui pikiran Sanis, masih memperhatikan sekitarnya yang lenggang.
Saat Sanis menengok ke arah cowok dan gadis duduk di sebrang mereka, segera menutupi wajahnya dengan daftar menu makanan.
"Eh Jun, mereka disana." Juna segera menurunkan topinya agar tidak terlihat oleh kedua temannya itu.
"Mana?" Sanis menggelengkan kepalanya lalu pindah dari tempat duduknya itu dan keluar dari mall tersebut.
"Level 21 memang luas nyatanya sempit gini." Frustasi Juna yang menatap Sanis dengan raut wajah yang khawatir.
Memang luas mall itu tapi mereka bisa bertemu siapa saja disana yang mereka kenal.
"Lo khawatir?" Sanis menganggukan kepalanya sambil menatap Arra dari kejauhan tampak sedih terlihat dari raut wajah temannya itu terlihat dari balik tembok lorong mall dekat pintu keluar.
![](https://img.wattpad.com/cover/219876313-288-k527030.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Saniscara
Ficțiune adolescențiI Ketut Arjuna Wiwaha, yang akrab disapa Arjun ini mengalami cinta terlarang yang sangat rumit untuknya. Namun seorang gadis datang membawa warna ke dalam hidupnya, dan memperbaiki dirinya yg terpuruk karena cinta terlarang. Apakah saniscara gadis y...