23. Sanis dan Arjun

26 7 0
                                        

🕉️🕉️🕉️

"Jadi Lo sayang gak sama Sanis?"

"Gue gak berharap Lo sayang sama dia juga, karena Sanis  punya kakak yang sayang sama dia, lebih dari calon pacarnya atau suaminya nanti. Rasa sayang Sanis gak main-main Jun, kepercayaannya kepada seseorang itu sangat jarang di dapatkan oleh siapapun."  Tatapan kakak dari Sanis yang wajahnya ini sangat serius lalu berubah senyumannya terlihat ramah.

...................

"Jun Lo kenapa?" Tanya Sanis pada Juna yang sejak tadi gelisah karena lukisannya itu belum selesai. Kaget dengan pertanyaan dari Sanis, ia ingat dengan kalimat dari Raspati.

Bagaimana bisa dia stuck begini? Dan terlintas pertanyaan Raspati di kepalanya.

"Gak gue cuma sedikit gelisah karena gak tau lagi harus tambah warna apa," jawab Juna yang mengelak hatinya itu. Sanis tertawa kecil melihat lukisan Juna yang sudah bagus dan warna yang nanti akan dia poles mungkin akan membuat lebih indah nantinya.

"Menurut gue sudah cukup bagus Jun." Juna menatap gadis itu lekat seakan ia ingin tau, yang di katakan Raspati memang benar.

"Lo harus tambahin warna lagi, karena cat warna Lo habis. Gue juga nih kehabisan stok cat warna." Lanjut Sanis yang mengambil botol-botol cat tersebut.

"Gimana besok kita beli cat?" tanya Juna yang menghampiri gadis itu, rak itu banyak sekali cat warna dengan botol kecil.

Sanis sangat suka melukis ternyata, pantas saja ia disayang oleh kakaknya. Bli Yan menyayangi Sanis dari pada adik kandungnya ini.

.....................

Ting Ting Ting Ting Ting

Sanis terbangun dari tidurnya mendengar suara alarm dari handphonenya, tangannya meraih handphone dan mematikan alarm tersebut.

"Ini kan libur kenapa alarmnya bunyi sih?" kesal karena setiap weekend ia tak menghidupkan alarmnya.

Sambil mengumpulkan nyawanya setelah bangun tidur, masih jam 8 pagi. Banyak ada notifikasi dari banyak orang, ternyata ia lupa mematikan data dan mematikan handphone nya.

Lalu chat dari Juna yang menumpuk pagi tadi, Sanis segera bergegas menuju kamar mandi dan bersiap untuk pergi dengan Juna. Karena janji kemarin untuk membeli bahan untuk melukis lagi.

Juna

P
P
P
P
P

Jadi kan beli cat warnanya ?

Jadi Jun
Jam 9 ya Jun

Tapi
gue udah di rumah Lo '-'

Sanis kaget, lalu menatap jam dindingnya masih jam 8 pagi dan segera mengganti bajunya dan keluar dari kamarnya, seseorang sudah menunggunya di ruang tamu.

..........................

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SaniscaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang