41 Official!!

963 126 19
                                    

Jaehyun membisu, disetiap langkahnya dia hanya bisa mengikuti Rosé, si nyonya muda yang menuntunnya menuju ke kamar pribadi milik gadis itu.

Rumah keluarga Park memang terlihat memiliki interior yang berukuran besar, seperti guci besar, foto-foto keluarga yang di cetak super besar dan bahkan pintu ruangan pun ada yang berdaun 2 seperti pintu untuk ruang ballroom di hotel-hotel.

Jaehyun baru sadar kalau nuansa kayu sangat menonjol menghiasi rumah ini. Cukup bagus, meskipun boros penataannya, dan juga tidak seperti kebanyakan rumah di Korea Selatan yang berukuran kecil tapi minimalis dan multifungsi, seperti tidak ada space menganggur yang dibiarkan terlantar, semua sudut rumah milik orang Korea di manfaatkan dengan sangat baik dan rapi, berbeda jauh dengan orang luar.

"Maaf ya Jaehyun, tentang semua hal yang kamu alami di ruang tamu tadi. Mamaku itu agak aneh... Kamu pasti nggak nyaman banget di paksa-paksa kayak begini"

Ceklek!

Rosé bicara sambil membuka pintu kamarnya, sudah hampir 2 atau 3 tahun Rosé tidak menyentuh kamarnya karena sibuk bekerja di Korea.

Tapi demi apapun, Rosé tidak akan pernah merasa asing dengan kamarnya. Suasana hangat dan penuh kenangan masa kecil bisa Rosé rasakan hanya dengan menatap sekilas kasur dan meja belajar yang ada disana. Dia sangat rindu menikmati masa masa itu lagi.

"Santai saja Rosé... Menurutku Mamamu itu ramah dan cepat akrab dengan orang baru, tapi yah... Mamamu memang terlalu bersemangat aku rasa" ucap Jaehyun.

Jung Jaehyun hanya bisa menilai dari sisi positif pribadi Mama Claretta, meskipun ada sedikit 'paksaan' disetiap kalimat dari ibu 2 anak itu untuk Jaehyun. Tapi itu bukan masalah besar, karena Jaehyun memakluminya. Semangat Mama Claretta hampir setara dengan ambisinya mau menjodohkan Rosé dengan Jaehyun.

Mama Claretta adalah salah satu contoh orang tua yang baik. Memikirkan anaknya agar tidak terlalu lama menjomblo, dan larut dalam kesedihan patah hatinya.

"Aku sendiri justru merasa sangat di perhatikan oleh Mama mu, itu lebih baik dari pada sikap Papa mu, Rosé..... Maafkan aku karena membandingkan mereka berdua hehehehe..." ucap Jaehyun lagi, sedikit terkekeh geli karena perbedaan mencolok dari Papa Masson dan Mama Claretta.

Dimana Papa Masson sangat galak, dan Mama Claretta sangat baik, meskipun dia agak gila.

"Iya nggak apa-apa Jae... Papa mungkin sok jaga image didepan kamu... Tadi Mamaku bilang Papa seneng kok, bahkan nggak sabar ketemu sama tamu dari Korea..." balas Rosé. Dan Jaehyun setuju.

"Ohhh begitu, syukur deh kalau Papamu nggak merasa terganggu karena kedatanganku" sahut Jaehyun.

"Nggak Jaehyun, kamu santai aja~"

"---Jadi, ini dia kamarku, selamat datang Jaehyun... Maklumin ya, suasananya agak girly gimana gitu..."

Rosé merentangkan tangannya, dia berputar-putar sambil memperlihatkan semua isi kamarnya kepada Jaehyun.

Di tembok ada poster onedirection, boyband pertama yang Rosé idolai, dan 5SOS juga ada. Tapi yang paling kentara sih poster bigbang dan idol-idol lain yang Jaehyun hafal wajahnya. Mereka musisi legendaris dari tanah kelahirannya, apalagi dulu beberapa kali Jaehyun sempat melihat langsung boy group legend itu di acara musik tahunan.

Jaehyun tidak akan kepo tentang pernak-pernik yang menghiasi kamar gadis itu, karena Jaehyun tau, Rosé kecil memiliki minat yang tinggi pada bidang musik. Meskipun munafik untuk mengakuinya di depan Jaehyun dan sekarang dia malah bekerja sebagai pengacara dan jaksa di Korea.

Disisi lain Rosé akui jika kamarnya itu tidak banyak berubah, hanya warna gorden yang berganti dan posisi cermin yang dipindahkan oleh Mama atau Papa nya, menjadi menempel di samping pintu kamar mandi, sisanya tetap sama seperti terakhir kali Rosé meninggalkannya.

RUJAK (Jaehyun x Rosé)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang