PART BONUS (SEBUKET SENJA)

1.4K 1.3K 215
                                    

"Terserahlah"
~~ Are Andita ~~

Seharusnya tiada, tapi mengapa?
Semestinya musnah, tapi bagaimana?
Aku kira ini akan binasa, tapi ternyata membara,
Aku pikir ini akan lenyap, tapi ternyata merdeka.
Lelah? Tentu saja
Jenuh? Jangan ditanya
Muak? Begitulah adanya
Kosong, hening, sunyi, tanpa sapa
Aku marah? Apa bisa?
Aku berhenti? Ah sudahlah.

Malam menyapaku lewat jelaga
Membisikkan tentang perjuangan yang selalu ada
Teriakku berhenti? Tapi teriak itu justru menggila
Hatiku? Tak perlu ditanya
Rasaku? Apa harus aku beri nama?
Jenuh? Apa perlu aku beri singgasana?
Letih? Apa harus aku anugerahi tahta?
Runtuh, musnah, kosong, hilang tanpa celah

Sesekali langit menjenggukku bersama senja
Membisikkan tentang masa depan yang harus direka
Aku katakan sudah, tapi jingga memaksa
Aku katakan tidak, tapi pagi membuatku terjaga
Sepatutnya lunas, tuntas, tak berbekas tanpa tanya
Tidak bisa, justru sebuah bisikan membuatku tak lagi berbicara
Aku harus bagaimana?
Ini membuatku marah

Kecewa? Sial, aku justru semakin resah
Ini hanya, bukan nyata
Namun, mengapa angan membabi-buta?
Kembali? Apa bisa?
Usai? Aku kira
Selesai? Aku berdoa
Enak saja, ternyata ini masih ada

Sekarang, terserah
Susunlah dengan bijaksana,
Aturlah sewajarnya
Mimpi? Masa depan? Rindu? Kenangan? Rasa? Buatlah suka-suka.

Nestapa? Mungkin saja
Nelangsa? Ah bisa saja
Jelaga? Hentikanlah
Tutup matamu, jangan berharap apa-apa
Nikmati saja bersama duka
Resapi saja bersama luka
Tak ada nama, apalagi sapa
Mari berdoa, semoga aku baik-baik saja.

Garis Rasa (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang