chapter 2

905 92 30
                                    

seorang lelaki berjalan keluar dari kelas yang bertuliskan XII IPS 2 di atas daun pintu tersebut. ia berjalan dengan tegas yang tangan kanannya membawa sebuah gulungan kertas. ia berbelok ke lorong disebelah kiri. ia menuju ke ruang guru.

"ey Levi!" seru seseorang dari arah belakang yang membuat Levi menghentikan langkahnya namun ia tidak menoleh hanya diam sembari menunggu yang memanggil berada disebelahnya.

Levi hanya diam tak berbicara ketika salah satu temannya ini masih kelelahan karena berusaha berlari untuk mengejar Levi.

"apaan?" satu kata yang keluar dari mulut Levi.

"bentaran anj, gue masih ngap abis lari ngejar lo. cape tau ga?!" cerocos lelaki disebelah Levi tersebut.

"lemah lo, gitu doang cape. buruan ada apaan?!" hardik Levi dengan kesal karena lelaki disampingnya ini tak kunjung berbicara.

"a-anu, abis ini kan pelajaran Mr. Zack, gue boleh liat tugas lo ga?" ucap lelaki tersebut.

"cih, buang buang waktu aja lo Jean" ucap Levi dingin lalu melanjutkan langkahnya untuk menuju ke ruang guru.

"Levi sialan! untung sahabat gue lo, kalo kaga udah gue tendang lo kerdil!" ucap Jean kesal dengan melihat Levi yang terus melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan Jean.

Jean kembali ke kelas lalu mengambil buku di dalam tas Levi. ini sudah menjadi kebiasaannya, bahkan Levi pun sampai hafal dengan kebiasaan buruk si Jean. tetapi Jean adalah sahabat Levi, jadi Levi akan memperlakukan sahabatnya sebaik mungkin ya walaupun mereka mengesalkan sih.

Levi berhenti didepan pintu yang diatasnya bertuliskan 'ruang guru' tersebut. ia masuk dan melangkahkan kakinya menuju ruangan Mr. Maxwell.

"selamat siang Mr. Maxwell, ini proposal untuk kegiatan perkemahan yang akan diadakan bulan depan." ucap Levi sambil memberikan proposal tersebut.

Mr. Maxwell merupakan guru Bahasa Indonesia sekaligus pembina pramuka di sekolah Levi.

"ah, jadi seperti ini kegiatan yang kau rencanakan. baik, akan saya pertimbangkan. tetapi Levi, apa tidak terlalu lama jika kita berkemah selama 5 hari?" tanya Mr. Maxwell dengan menyipitkan matanya.

"menurut saya, 5 hari cukup untuk membentuk kepribadian, kerja sama tim, dan mengajarkan cara bertahan hidup di alam luar Mr. Maxwell." jelas Levi.

"ah begitu, baiklah. saya terima proposal kamu, silakan kamu persiapkan untuk persiapan lomba lomba untuk acara hiburan perkemahan nanti."

"baik Mr. Maxwell, saya permisi. selamat siang."
Levi keluar dari ruangan tersebut lalu bergegas menuju kelasnya.

sesampainya ia dikelas, ia melihat Jean dan Connie yang tergesa gesa mengerjakan tugas Mr. Zack yang belum mereka kerjakan. sedangkan ia melihat Armin yang fokus terhadap buku sejarahnya.

"ck, dasar bodoh. pr itu dikerjakan dirumah bukan disekolah!" ucap Levi dingin kepada mereka berdua.

"duh, makasih ya babang Livai ku udah ngasih contekan, kamu baik deh, aku jadi sayang kamuuu!" ucap Connie dengan manja yang malah membuat Jean dan Armin yang serius membaca bukunya menjadi bergidik ngeri dan merasa jijik. Levi langsung menjitak kepala Connie.

"jijik tau ga sih lo ngomong gitu, dih." protes Armin yang buka mulut karena sedari tadi ia fokus membaca buku dan Connie merusak ketenangannya hanya karena ia berbicara dengan alaynya.

"apaan sih lo Min, sewot aja. gaje lu!" protes Connie kepada Armin. "eh bangke, untung sahabat gue lo ya, kalo bukan dah gue golok lo daritadi!" ucap Armin yang tak mau kalah.

I'm Hers [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang