chapter 34

262 32 5
                                    

ini sudah beberapa hari setelah kejadian Tara dan Quinne yang telah terbongkar. di akhir pekan ini, Levi berniat untuk mengajak Mikasa menemui mamanya, seperti yang mamanya bilang kemarin, ia sangat merindukan Mikasa.

pukul 11 siang, Levi sudah siap dengan pakaian casualnya dan segera mengemudikan mobilnya menuju rumah Mikasa. tak sampai 30 menit, ia sudah sampai di depan rumah Mikasa. Bi Tuti membukakan gerbang lalu mobil hitam tersebut masuk dan diparkirkannya di pekarangan rumah Mikasa.

"hai cantik." sapa Levi pada Mikasa ketika ia melihat Mikasa yang berada di depan pintu. Mikasa yang salah tingkah tak menjawab pernyataannya dan langsung meminta Levi untuk duduk di ruang tamunya sembari menunggu Mikasa berdandan.

"hai tante, paman." sapa Levi ketika ia bertemu dengan kedua orang tua Mikasa sambil mengecup punggung tangan kedua orang tuanya.

"eh hai nak, sendirian aja nih?" tanya mamanya.

"iya tante."

"memang kalian mau kemana?" kini papa Mikasa membuka suara.

"beberapa hari yang lalu, mama bilang mama kangen sama Mikasa, jadi sekarang saya mau bawa Mikasa buat ketemu mama. hehehe boleh kan tante?" Levi menjelaskan dan menyipitkan matanya sambil tersenyum kecut saat mengatakan kalimat terakhirnya.

"aahahah, ya boleh boleh saja lah. kalau begitu, tante dan sekeluarga titip salam buat mama dan keluarga kamu ya nak." ujar mama Mikasa yang dibalas anggukan diselingi senyuman manis oleh Levi.

"ayuk." ajak Mikasa yang sudah siap dengan dandanan simplenya. Levi yang melihat Mikasa berdiri di belakang mamanya, tersenyum manis kemudian berpamitan dengan kedua orang tua Mikasa.

"mah, aku ikut kak Levi dulu yah. kalo kak Eren cari aku, bilang aja aku lagi sibuk, hehehe." pamit Mikasa sambil mengecup punggung tangan mama dan papanya lalu berjalan di samping Levi dan masuk di dalam mobil hitam tersebut.

"abis ketemu mama nanti, ikut aku ya?" tanya Levi.

"emang mas pendek mau kemana?" Mikasa balik bertanya.

"ke toko buku, mau beli buku latihan soal buat persiapan UN nanti." jawab Levi yang fokus dengan kemudinya. Mikasa mengangguk mengiyakan ajakan Levi. cukup lama mereka berada dalam situasi hening, hingga akhirnya Mikasa mulai mengeluarkan suaranya. "mas pendek." panggilnya.

"hm?"

"mas pendek mau kuliah dimana?" tanya Mikasa yang menoleh menatap kekasihnya. Levi sekilas juga meoleh ke arah Mikasa lalu mengulum senyumannya.

"Berlin, kenapa?" jawab Levi yang kemudian menggenggam tangan Mikasa. Mikasa menggeleng pelan, "nggak papa, aku cuma tanya doang." jawab Mikasa lalu memfokuskan pandangannya ke arah luar jendela.

Mikasa merasa senang tidak senang jika Levi kuliah di Berlin nantinya. senang karena kekasihnya dapat kuliah di luar negeri sesuai dengan keinginannya untuk mengejar cita citanya. tidak senang karena ia harus berpisah atau mungkin menjalakan LDR dalam hubungannya.

tak lama kemudian, mobil mereka sudah memasuki pekarangan rumah Levi. mereka berdua turun dan bertemu dengan kedua orang tua Levi. "hai sayang, wah kamu cantik banget sih! eh, mama kangen tau!" ujar mama Levi sambil memeluk erat Mikasa.

"mama?" gumam Mikasa. mama Levi dapat mendengarnya "ah, iya, kamu panggil saya mama saja. biar keliatan akrab, yaudah ayo masuk yuk." jelas mama Levi. Mikasa hanya tersenyum kemudian masuk ke dalam rumah besar tersebut diikuti Levi di belakangnya.

"ada perlu apa memang mama minta saya ke sini?" tanya Mikasa dengan halusnya.

"oh, nggak ada apa apa sih. mama cuma kangen aja, dan kalau kamu nggak keberatan mama mau ajakin kamu bikin kue. mau tidak?" ajak mama Levi dengan antusias.

I'm Hers [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang