chapter 69

214 22 6
                                    

saat ini, Levi sudah berada di bandara ditemani dengan kedua temannya. sekitar 20 menit kemudian, Levi mulai check in dan segera memasuki pesawat.

sebelumnya, ia sudah mengajak kedua temannya untuk ikut ke indonesia, tetapi Neil dan Carl juga harus kembali ke kampung halamannya yang terletak di luar kota Munich.

pada pukul 8 malam, pesawat yang Levi naiki sudah mengudara dengan lancar. ia hanya mengabari kedua orang tua dan teman temannya saja.

perkiraan perjalanan Munich Jakarta menghabiskan waktu sekitar kurang lebih 17 jam perjalanan. sepanjang perjalanan, Levi hanya menonton serial anime dan beberapa film horor serta action di laptopnya.

beberapa jam kemudian...

Levi sudah berada di salah satu bandara di Jakarta. ia dapat melihat Jean, Connie, Erwin, dan Hange dengan kedua orang tuanya yang sedang duduk berkumpul di ruang tunggu. Levi menarik koper hitam besarnya kemudian berjalan menghampiri mereka.

"bahas apaan nih?" tanya Levi tiba tiba yang kemudian duduk di sebelah Jean.

"eh astaga, ngagetin wae lo cebol!" ujar Jean yang terlonjak kaget sambil mengusap usap dadanya. Levi hanya tersenyum miring. ia lalu beralih mencium kedua punggung tangan mama dan papanya.

"tante Agatha nggak ikut mah?" tanya Levi pada mamanya.

"ada di rumah. tadi ada teman kantornya datang ke rumah, jadi nggak ikut ke sini." jawab mamanya.

"gimana kuliah kamu nak?!" kini papanya yang bertanya.

"baik kok pah, lancar lancar aja." jawab Levi jujur.

"bocah England belum kesini juga?!" tanya Levi yang menyikut lengan Connie.

"dua hari yang lalu gue tanya dia sih, katanya kemungkinan berangkat lusa atau nggak 3 hari lagi." jawab Connie enteng. Levi hanya manggut manggut saja.

"nempel mulu lo anjir!" ketus Levi pada Erwin dan Hange yang mana Erwin menyandarkan kepalanya pada Hange sambil bermain ponselnya sedangkan Hange yang sibuk melihat gerak gerik Erwin bermain ponselnya itu.

"sewot lo kampret!" balas Hange tak kalah ketusnya. Erwin hanya menjulurkan lidahnya pada Levi sedangkan Levi hanya menatap mereka dengan tatapan datarnya.

Levi dan pasukannya pun memutuskan untuk langsung menuju ke rumah. beruntungnya, ia sampai di rumah sekitar pukul 2 siang. masih ada kesempatan untuk menjahili kekasihnya, pikirnya.

"lo ga bawain kita oleh oleh atau apa kek gitu? makanan kek?" tanya Connie dengan wajah tak bersalahnya.

"kaga." jawab Levi singkat yang membuat semua temannya berdecak kesal.

Levi pun membuka koper hitam besarnya kemudian mengeluarkan beberapa barang yang sudah ia beli untuk teman temannya.

"nih, udah nggak usah ngrengek minta ini itu." ujar Levi yang melemparkan barang yang telah ia beli pada masing masing temannya.

"gini dong. lo baik banget si cebol!" gerutu Erwin yang menepuk bahu Levi.

"bahasa Jermannya makasih apaan Lep?!" tanya Connie dengan menyipitkan matanya.

"vielen danke atau danke schön." jawabnya enteng.

"apa bedanya anjrit?!" sahut Hange dengan rasa penasarannya.

"vielen danke lebih ke terima kasih banyak gitu lah. tapi kalo danke schön cuma terima kasih doang." ujar Levi yang dibalas anggukan oleh Connie, dan Hange hanya ber-oh-ria saja.

"vielen danke, Lep!" ucap Connie kemudian dengan wajah konyolnya.

"ja." jawab Levi yang kemudian ia mengeluarkan buah tangan untuk kedua orang tuanya.

I'm Hers [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang