chapter 32

281 34 3
                                    

bel pulang sekolah telah terdengar nyaring di seantero sekolah. Mikasa dan semua temannya sudah berada di depan kelas Levi. sedangkan Hange sudah menuju ruang kepala sekolah. mereka sudah bersiap siap dengan segala barang bukti yang mereka bawa. sementara Levi dan Armin yang mendatangi Tara dan Quinne, semua teman di kelas Levi menyiapkan perangkapnya. Sasha dan Hitch yang bersembunyi di dalam lemari kelas, Jean dan Connie yang bersembunyi di pojok kelas, Annie yang bersembunyi di balik pintu kelas Levi. sedangkan Erwin yang berpura pura mengerjakan tugas dengan laptopnya di kelas Levi.

"kenapa kamu ga ngajakin aku jalan jalan ke mall gitu? kok malah ke kelas sih? aku udah bosen tau ada di kelas." gerutu Tara yang mengomel di sebelah Levi sambil menggelayuti tangan Levi dengan manjanya.

"gue lagi bokek nih, sorry ya jadinya gabisa ngajakin lo ke mall." jawab Levi berbohong. sebenarnya ia mempunyai banyak uang di tabungannya sendiri, tapi mana mungkin Levi akan menghabiskannya untuk perempuan yang bahkan tidak berguna baginya? tidak mungkin kan?

Levi dan Tara sudah berada di dalam kelas. disana Tara melihat seseorang yang sedang menatap laptopnya. "dia siapa?" tanya Tara pada Levi.

'buta apa mata lo? udah jelas jelas dia Erwin ketua panitia acara perkemahan kemarin, bisa ga ngerti. om om belang wae pikiran lu bangke!' batin Levi geram.

Levi tidak menjawab pertanyaan Tara dan langsung duduk di bangkunya. Tara juga duduk di sebelahnya. Levi benar benar jengah dengan perempuan di sebelahnya ini. sementara teman temannya yang bersembunyi juga harus diam menahan suaranya supaya tidak ketahuan.

'Levi sialan, lo kenapa nyuruh gue sembunyi di pojok kelas sih? untung gue sama Connie ga keliatan, anj!' batin Jean kesal yang melihat Levi dan Tara duduk berdua di bangku bagian depan.

-----

"kamu mau ngajakin aku kemana, Armin?" tanya Quinne yang mana mereka sedang menuruni tangga untuk menuju ke mobil Armin.

"lo mau kemana? gue ikut aja." jawab Armin kemudian memasuki mobilnya tanpa menghiraukan gadis itu yang masih berada di luar.

Quinne membuka pintu mobil Armin dan duduk di sebelahnya. ketika Armin hendak menyalakan mesin mobilnya, Armin tersentak kaget.

"astaga, ponsel gue ada di kelas. lo ikut gue ke kelas ga?" tanya Armin yang batinnya benar benar berharap supaya Quinne mau mengikutinya.

'lumayan kan, bisa berduaan sama Armin di kelas.  meski gue awalnya rada ragu sih kenapa Armin sama Levi tiba tiba gini ke gue sama Tara, tapi ini merupakan perubahan drastis, kapan lagi Armin bakal baikin gue gini. ayo ikut dia! jangan tolak kesempatan ini!!!' batin Quinne yang masih terdiam di dalam mobil Armin. Armin mengetuk jendela mobilnya dan membuyarkan lamunan Quinne. Quinne pun mengangguk dan keluar dari mobil dan mengikuti Armin yang berjalan di depannya.

Armin dan Quinne sudah berada di depan kelas Levi. Mikasa yang melihat mereka berdua dari kejauhan sedang masuk ke dalam kelas Levi pun berjalan pelan di belakang Armin dan Quinne.

braakkk

suara pintu di tutup sepihak oleh Annie dari dalam ketika Armin dan Quinne sudah berada di dalam kelas bersama Tara; yang kini mereka terkepung oleh Levi dan teman temannya.

"sayang? ada apa ini? kenapa mereka semua sembunyi di sekitar sini? mereka mau ngapain?" tanya Tara tanpa jeda dengan nada yang terdengar sedikit sedih yang membuat Levi menjadi jijik dan mengeluarkan seringai mematikannya.

"banyak bacot lo, jalang!" jawab Levi sarkas.

Tara dan Quinne tersentak kaget. mengapa Levi menjadi kasar kembali padanya? ada apa sebenarnya ini? Tara dan Quinne benar benar menunjukkan wajah khawatir dan bingungnya.

I'm Hers [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang