chapter 4

596 75 25
                                    

"permisi, apa ini benar kelas XII IPA 1?" tanya Mikasa setelah mengetuk pintu dan mengintip dibalik pintu.

"ah, ternyata lo. sini masuk!" perintah Levi kepada Mikasa.

"ah, ada apa memanggil saya?" tanya Mikasa kepada Levi yang bahkan Levi sendiri tidak menoleh kepadanya.

"sebenernya, gue diminta cewe itu buat ngerekrut lo jadi bagian dari panitia. dan. ngebantu. gue." ucap Levi menunjuk Hange lalu menekankan nada di kalimat terakhirnya.

"sa-saya kak? kenapa saya kak? kan ada banyak teman kakak yang lainnya." tanya Mikasa dengan gugup.

"gue. diminta. yang. artinya. bukan. keinginan. gue.!" Levi menjelaskan lagi dengan penuh penekanan disetiap katanya. "percuma lo nolak, cewe satu itu bakal maksa lo setiap hari sampe lo mau jadi bagian dari panitia." lanjutnya.

"ehe, sebelumnya maafin gue ya, karna secara tiba tiba manggil lo dan tiba tiba juga nge rekrut lo. sebenernya, gue ngeliat potensi lebih sih dari lo, makanya gue percaya kalo lo bisa nge handle itu, jadi ya gitu gue rekrut lo..." jelas Hange panjang lebar.

"tapi, bagaimana anda bisa mengetahui saya? saya bahkan jarang keluar kelas?!" tanya Mikasa dengan nada yang sudah mulai mendatar namun tetap sopan.

"gue ini ketua OSIS disini, yang artinya gue punya semua data siswa siswi didokumen gue. ah ya, kita belum kenal malah membicarakan hal hal yang mendetail, gue Hange pasti lo udah tau lah... dia Erwin, pacar gue, ketua panitia acara perkemahan ini, dan dia Levi kakak kelas yang terkenal dingin dan datar. ya ga Pai?" lirik Hange kepada Levi.

"ga jelas lo!" jawab levi dingin dan singkat. "lo bakal jadi wakil panitia dia bagian Levi. udah sih, itu aja yang mau gue sampein ke lo.... hehe maaf ya ganggu waktu lo." Hange lanjut menjelaskan disambi merangkul Erwin, kekasihnya yang sedari tadi sibuk membolak balikkan halaman buku.

"hmm, begitu ya... baik kak, lalu tugas saya apa disini?" tanyanya kepada Hange.

"lo bantu Levi buat ngurus pendaftarannya, karena ga mungkin Levi seorang yang ngurusin pendaftaran siswa siswi disekolah ini.,, gue harap lo ga keberatan atas permintaan gue."Hange lanjut menjelaskan.

"ah begitu, baik kak. mulai besok saya akan ke kelas kak Levi untuk membantunya." ucap Mikasa lembut. "saya permisi dulu ya kak." lanjutnya tersenyum kepada Hange dan Erwin sedangkan tidak menoleh sedikitpun ke Levi.

'cih, di Hange doang dia lembut, coba ke gue datar aja bawaannya. liat saja besok gadis cantik, bakal gue buat lo mengerti tata krama.' batin Levi sambil melirik Mikasa yang menjauh menuju pintu keluar.

-----

"woi para monyet!" panggil Armin kepada ketiga sahabatnya. yang menoleh hanyalah Connie dengan Jean. Levi? ia hanya fokus kepada buku khusus ekonomi yang dibacanya dengan beberapa tumpukan buku khusus materi IPS lainnya di mejanya.

"ganggu aja lo dugong!, gue lagi fokus ngegame nih. kalah kan jadinya!" ketus Connie kepada Armin karena ia kesal.

"elah, sensian banget lo jadi orang." balas Armin kepada Connie. "heh! lu berdua!" panggil Jean sehingga Armin dan Connie terdiam. sedangkan Armin hanya menganggukkan kepala seolah seperti mengisyaratkan 'apa' kepada Jean.

"diem anjir! gue ga ga konsen nih kalo lo rame gini!" ketus Jean yang hanya dibalas tatapan kesal oleh Armin.

"yo, Levi." panggil Armin

"ha?"

"2 orang adik kelas yang kemaren ke kelas kita, namanya siapa?" tanya Armin.

'lah, si pirang ini nanyain adik kelas kemaren? duh, jangan sampe lo ngegebet yang rambut item dugong!' batin Levi dengan menatap Armin.

I'm Hers [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang