chapter 76

230 25 6
                                    

Mikasa sudah siap dengan kebaya merah maroon yang begitu terlihat indah di tubuh Mikasa. Mikasa tidak menyangka bahwa hari ini ia akan melaksanakan acara wisudanya. secepat itukah dirinya menjadi dewasa?

"pelan pelan kalo turun tangga Mik, nanti rok batikmu sobek loh!" peringat Historia ketika melihat Mikasa menuruni tangga dengan langkah cepatnya.

"iya iya kak," jawab Mikasa yang kemudian memelankan langkahnya agar rok batiknya tidak sobek.

"mama papa, aku bakal wisuda. aaa seneng banget." seru Mikasa yang memeluk kedua orang tuanya. mama papanya pun membalas erat pelukan anaknya.

"anak mama udah dewasa ya." ujar mamanya yang kemudian menangis bahagia. Mikasa yang menyadari mamanya menangis pelan itu perlahan menghapus air matanya.

Eren dan Historia yang menggendong Haiden dan menggandeng Elzard pun menuruni tangga dan menghampiri Mikasa.

Mikasa yang melihat kakaknya pun segera memeluknya. "gue bakal wisuda kak, lo seneng nggak? gue seneng banget sumpah." ucap Mikasa didalam pelukan Eren.

"ya seneng lah, masa iya adek gue wisuda gue sedih gitu? lawak lo?" kekeh Eren yang kemudian mencium puncak kepala adiknya.

"selamat ya, selamatnya double ntar." ujar Eren dengan kekehan kecil yang membuat Mikasa megernyitkan dahinya.

"double?" tanya Mikasa pelan.

'iye, dobel. selamat atas wisuda lo dan lamaran lo. hahaha.' batin Eren tertawa.

"nggak nggak, lupain aja." ujar Eren yang dibalas anggukan pelan oleh Mikasa.

mama dan papanya ikut ke kampus Mikasa sedangkan Eren bersama istri dan anak anaknya menuju ke tempat yang sudah dijanjikan dengan teman teman Mikasa. tentunya untuk menyiapkan semua persiapan dekorasi, makanan, dan hal hal lainnya.

Mikasa masuk ke dalam mobil papanya dengan senyuman yang setia terukir dengan lebar di sudur bibirnya.

sesampainya mereka di kampus, seseorang berteriak memanggil namanya. Levi, kekasihnya dengan pakaian tuxedo hitam putihnya sedang berlari kecil menghampiri Mikasa yang menoleh ke arahnya.

'so beautiful, can't wait for the moment of truth.' batin Levi setelah memandangi cantiknya Mikasa di hari ini. badannya yang ramping dengan balutan kebaya merah maroon yang transparan di bagian lengannya membuat Levi begitu terpesona akan kecantikannya. seperti biasa, Levi mencium punggung tangan kedua orang tua Mikasa.

"you're so beautiful today." puji Levi yang membuat pipi Mikasa yang sudah merah karena blush on tipisnya menjadi bertambah merah karena tersipu malu.

"temen temen pada kemana ya? masa di wisuda aku mereka nggak dateng? sedih banget tau." gerutu Mikasa.

"mungkin mereka lagi sibuk sayang, kan tiap orang punya kesibukan masing masing." jawab Levi asal.

"mana tadi aku chat di grup nggak ada yang bales sama sekali, padahal mereka baca pesanku. nyebelin banget sih! untung kamu nggak ikutan ilang kaya mereka. dasar sahabat laknat." lagi lagi Mikasa menggerutu kesal pada teman temannya yang tidak datang di acara wisudanya.

"sabar aja ih, nanti pasti mereka juga ucapin selamat ke kamu." Mikasa hanya mengangguk pasrah mendengar ucapan Levi.

mereka bertiga pun masuk ke dalam aula kampus Mikasa. Mikasa duduk ditemani kedua orang tuanya di samping kanan dan kirinya. sedangkan Levi beralasan pada Mikasa bahwa ia ingin menunggu di luar karena ia merasa gerah. padahal, Levi hanya ingin memastikan semua rencananya berjalan dengan lancar.

I'm Hers [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang