chapter 68

209 25 6
                                    

hari ini merupakan hari dimana Levi akan melaksanakan ujian akhir semester pertamanya. ia segera membersihkan badannya kemudian memasukkan laptop dan beberapa buku penting ke dalam tas ransel hitamnya. ia kemudian keluar dari kamar asramanya dan menuju ke kelasnya.

ternyata sudah banyak mahasiswa lainnya yang telah duduk disana. Levi kira ia yang akan pertama datang, namun ternyata tempat duduk favoritnya yakni barisan depan telah penuh. dengan pasrah ia berjalan menuju barisan di tengah sambil menghela napasnya kasar. ia juga tidak melihat Neil dan Carl. mungkin kedua temannya akan telat atau mereka memang sudah duduk di barisan depan.

"sial, bisa bisanya lo berdua ninggal gue." gumam Levi yang ia tujukan untuk Neil dan Carl.

tak lama dosen mereka datang dan memasuki ruangan kelas yang sangat luas itu. ketika semua mahasiswa mahasiswinya dirasa telah siap, dosen itu pun memberikan soal soal pada mereka. Levi mulai membaca soal soal yang ada di hadapannya. dengan penuh keyakinan, ia mulai mengerjakan semua pertanyaan di soal itu.

banyaknya butir butir soal membuat waktu yang diberikan untuk mengerjakan pun juga lama. Levi yang sudah selesai mengerjakannya dalam waktu sekitar 90 menit pun mulai keluar dari kelasnya. ia berniat untuk kembali ke kamar asramanya setelah mengirim pean singkat pada Neil.

Levi merebahkan badannya ke kasur empuknya kemudian mulai bermain dengan ponselnya. Levi yang merasa bosan karena kekasihnya masih berada di jam sekolahnya pun meletakkan kembali ponselnya kemudian mulai membuka buku materi yang akan diujikan di hari selasa esok. namun tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu kamarnya yang Levi yakini pasti Neil. dan benar saja, Levi mendapati Neil yang berdiri dengan menunjukkan wajah lesunya. tanpa menunggu Levi membuka mulut, Neil langsung masuk ke kamar Levi lalu duduk di kasur Levi.

"what is wrong with you, dude?!" tanya Levi mengerutkan dahinya.

"nothing, i'm just tired. argh, those questions were freakin' difficult. damn it." gerutu Neil yang kemudian merebahkan badannya ke kasur empuk Levi.

"i see no difficulties in those questions." ujar Levi dengan percaya dirinya.

"screw that, i know you're smarter than me. so, just shut the fuck up." sahut Neil geram yang sudah mengganti posisinya menjadi duduk di tepi ranjang Levi.

"where's Carl?!" tanya Levi.

"with his girlfriend." jawab Neil datar.

Levi hanya mengangguk. kemudian ia kembali fokus dengan membaca bukunya. namun tak lama kemudian, Neil pun memutuskan untuk kembali ke kamar asramanya. entahlah, sikap Neil begitu tidak jelas di mata Levi. ia tak ambil peduli kemudian fokus membaca dan membaca lagi.

jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Levi menutup bukunya sebentar kemudian beralih pada ponselnya. berniat menghubungi kekasihnya.

Levi A.
babe?

Mikasayang
ya?

Levi A.
kangen

Mikasayang
sama

Levi A.
lagi ngapain?

Mikasayang
ngedit powerpoint buat presentasi besok

Levi A.
aku gabut

Mikasayang
nggak belajar?

Levi A.
lanjut nanti malem.

Mikasayang
oh, okey. semangat semangat...
yaudah, aku lanjut edit dulu ya, bye :3

I'm Hers [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang