chapter 14

424 58 11
                                    

pukul 7 malam, mereka bersiap siap dan sudah berada di posisi masing masing untuk menonton. Jean yang berada di samping Hitch sedang merangkulnya begitupun juga dengan Armin dan Annie, Connie dan Sasha duduk saling berdekatan tetapi kedua tangannya sibuk memegang snack masing masing, sedangkan Erwin, Hange, Levi dan Mikasa duduk terpisah. mereka memutuskan untuk menonton film series karya James Wan yaitu 'Annabelle, Annabelle: Creation, dan Annabelle Comes Home'.

"AAAAAAA" teriak Hitch ketika scene boneka menyeramkan itu sedang menusuk perut wanita yang sedang hamil. teman temannya terkejut karena teriakan Hitch lalu disusul Jean yang menenangkannya.

"jangan teriak deh Hitch, gue kaget bego!" hardik Annie dengan mata yang masih terfokus terhadap film itu.

ketika mereka sedang merasakan tegang tegangnya menonton film itu, samar samar Mikasa mendengar suara pintu terbuka. Mikasa yang mendengarnya berniat menghampiri pintu tersebut. "mau kemana?" tanya Levi sambil menahan pergelangan lengan Mikasa yang hendak berdiri. "aku samar samar denger suara pintu kebuka, aku mau cek, kali aja ada tamu." jawabnya santai.

"gue antar lo." ucap Levi yang kemudian berdiri dan menarik lengan Mikasa menuju pintu.

Armin yang melihat Levi dan Mikasa berdiri seketika mem-pause filmnya. "lo berdua mau kemana sih? duduk aja sih sini, jangan ganggu disaat kita lagi fokus gini dong dugong!" ucap Armin.

"Mikasa denger suara pintu kebuka. dia mau cek, tapi kalo sendirian kan bahaya kali aja ada apa apa, yaudah gue niat nemenin dia." ujar Levi.

"hah? lo beneran denger Mik?!" tanya Hitch dengan wajah ketakutan dan masih berada di rangkulan Jean. Mikasa hanya mengangguk santai, Hitch tampak bergidik ngeri. "siapa tau aja itu tamu Hitch, santai sih gausah takut sampe segitunya!" jawab Mikasa.

"lo jangan ambil kesempatan dalam kesempitan deh Lep! lo mau ngajak Mikasa kabur saat kita semua fokus sama filmnya ya?" tanya Hange berniat menggoda Levi dan Mikasa.

"apa apaan sih kampret, bacot banget lo! ntar gue ke depan dulu sama Mikasa." Levi segera menuju ke pintu depan disusul Mikasa.

ternyata oh ternyata, Eren dan Historia lah yang membuka pintu tersebut. sepertinya mereka masuk secara pelan pelan dan juga volume film yang lumayan keras membuat suara langkah kaki Eren dan Historia menjadi tidak begitu terdengar jelas.

"kok lampu pada dimatikan sih?! kok ada Levi juga? abis ngapain lo berdua woi?" tanya Eren dengan nada sedikit menggoda sambil membawakan tas Historia.

"masuk rumah tuh salam dulu woi! heh, ga cuma dia doang yang disini, noh didalem rame sama temen temen. kita semua nobar film," jawab Mikasa.

"gapapa kan kak kita nonton film? dedek bayinya ga bakal keganggu kan?" Mikasa lanjut bertanya pada Historia.

"lah, gapapa banget, kakak malah pengen ikutan gabung nih, hihihi." ujar Historia sambil mengelus perutnya yang membuncit.

"boleh banget kakak gabung, ayo kak." jawab Levi yang diikuti anggukan oleh Mikasa.

"siapa woiii?!" tanya Connie dengan suara sedikit berteriak sambil berjalan menghampiri Levi dan Mikasa.

"oh, kak Eren ehe maaf kak, saya ga ngerti kalo ada kakak disini." ucapnya yang terdengar seperti bersalah karena sudah berteriak secara tidak sopan.

"hahaha, santai aja Connie. yaudah yuk kita lanjut nonton filmnya." jawab Eren dengan kekehan kecilnya.

kini anggota Levi dan Mikasa sudah lengkap. mereka semua benar benar terfokus dengan film yang berada didepannya hingga tak ada seorangpun yang mengeluarkan suara kecuali suara kunyahan snack.

I'm Hers [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang