chapter 49

219 26 7
                                    

sekitar pukul 11 malam, mereka sudah tiba di bandara. kedua orang tua Mikasa dan kakaknya pun sudah menunggu disana. begitupun juga dengan semua temannya.

"mamaaa." pekik Mikasa ketika sudah melihat mamanya yang berjalan bersama papanya dengan kakaknya di belakang mereka berdua.

"anak mama satu ini, gimana liburan singkatnya?" tanya mamanya sambil memeluk Mikasa.

"seru banget mah." jawab anak bungsunya itu.

"lo bawain gue apa hoi?" tanya Eren yang kemudian mengambil tas hitam besar milik Mikasa berniat membawanya.

"kan gue udah bilang, gue cuma beli buat mama papa sama kak Histo doang." ucap Mikasa meyakinkan kakaknya.

"lah, Elzard sama gue ga lo beliin apa apa?" tanya Eren pada adiknya itu.

"kalo Elzard kan masih kecil, jadi gue beliin kak Histo aja udah termasuk beliin Elzard juga. lo sih, ah, nggak perlu deh. udah tua juga." ucap Mikasa yang membuat kakaknya menjadi geram.

"Mik!" panggil ketiga temannya pada Mikasa yang mana Mikasa menoleh pada mereka lalu mereka menciumi punggung tangan mama papa Mikasa.

"paman tante, kita langsung pulang ya." pamit mereka bertiga pada kedua orang tua Mikasa.

kedua orang tua Mikasa hanya tersenyum pada mereka lalu mengangguk. "iya nak, kalian hati hati di jalan ya. segera istirahat biar besok fresh lagi." ucap mama Mikasa yang dibalas anggukan dan senyuman manis saja dari mereka. teman temannya berlalu dan sudah melaju menuju rumah mereka masing masing.

Mikasa dan keluarganya sudah berada di dalam mobil. ditengah perjalanan, ia terlelap dalam dekapan mamanya. tak lama kemudian, mereka sudah sampai di rumahnya. Mikasa terbangun dan mengambil tasnya. sedangkan Eren membawakan tas hitam besarnya dan papanya yang membawa kardus berisi buah tangan yang ia beli saat di Yogyakarta.

"cuci kaki, cuci muka, ganti baju sana! lo udah bau makin bau tau ga!" suruh Eren yang meletakkan tas hitam besar Mikasa di dalam kamarnya.

"iya bawel, berisik banget lo." geram Mikasa lalu berjalan menuku toilet di kamarnya dan segera membersihkan badannya. setelah selesai, ia mengambil ponselnya dan berbaring di kasurnya. rasa kantuknya hilang semenjak ia mencuci mukanya tadi. akhirnya ia memutuskan untuk menonton YouTube di ponselnya.

tak lama kemudian, Mikasa sudah terlelap dengan layar ponsel yang masih menampilkan video yang sedang terputar itu.

alarm di nakasnya berdering dengan nyaring. Mikasa meregangkan otot ototnya lalu duduk di tepi kasurnya. diraihnya benda pipih hitam yang tadi malam sudah menemaninya. ponselnya mati karrna baterainya habis. Mikasa beranjak menuju meja belajarnya lalu men-charge ponselnya. ia berjalan ke toilet dan segera membersihkan badannya.

"pagi mah, mama masak apa?" tanya Mikasa yang sudah berada di dapur.

"masak sayur asem aja." jawabnya sambil memotongi bawang di talenan kayu di depannya.

"aku bantu apa nih mah?"

"udah kamu tunggu di dalem aja, nggak lama lagi juga mateng." ujar mamanya yang kemudian memasukkan potongan bawang itu ke dalam panci di kompor.

Mikasa mengangguk lalu ia menghampiri papanya yang berada di ruang kerjanya di lantai atas. diketuknya pelan pintu yang tertutup rapat itu.

"pah?" panggilnya.

"ya nak?" jawab papanya dari dalam ruangan pribadinya.

"aku masuk ya pah?" tanya anaknya lagi yang dijawab 'iya' dari dalam sana. Mikasa memutar pegangan pintu lalu berdiri di depan meja kerja papanya.

I'm Hers [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang