part 50

449 56 0
                                    

Don't like don't read≈



Hari sudah menjelang malam, Naruto meraih knop pintu kamarnya dan membuka pintu coklat tersebut dengan perlahan."Tadaima"  serunya, Tampak di dalam kamar mewah nan luas itu terdapat seorang wanita cantik dengan Surai indigo panjangnya yang di ikat ponytail sedang duduk di sofa single seraya membaca sebuah buku.

"Okaerinasai Naruto-kun" Hinata mengalihkan atensinya dari buku yang ia baca menatap sang suami yang menutup kembali pintu kamar mereka sebelum berjalan ke arahnya.

Pemuda Uzumaki itu ikut mendudukkan dirinya di sofa panjang yang berhadapan langsung dengan televisi 75 inch, Hinata berdiri dari duduknya hendak mengambil air putih untuk suaminya yang terlihat begitu kelelahan.

Naruto menerima gelas kaca berisikan air putih yang disodorkan Hinata ke arahnya "Arigatou hime" pria pirang itu  mulai meneguk air tersebut hingga tandas dan menaruh gelas kacanya di atas meja yang berada di hadapannya.

Hari ini pemuda Uzumaki itu pulang terlambat karena sang ayah yang memanggilnya dan menyuruh anak tunggalnya tersebut untuk datang ke kantor.

Naruto menyandarkan tubuh lelahnya di sofa dan menutup kedua matanya "a-ano Naruto-kun...a-aku ingin me-mengatakan sesuatu!" Ucap Hinata gugup, ia menundukkan kepalanya seraya memainkan jari-jarinya disertai dengan kedua pipinya yang merona.

Hinata berbalik dan mengambil buku yang sebelumnya ia baca tengah tergelatak di atas sofa. Ia menarik sebuah kertas yang di lipat dan sengaja di selipkan di salah satu halaman buku tersebut "N-naruto-kun a-aku....aku hamil!" Hinata membungkuk seraya menyodorkan secarik kertas di hadapan suaminya.

Naruto membuka kedua matanya dan menatap Hinata terkejut sekaligus senang "Be-benarkah!?"

Pria itu menerima secarik kertas terlipat yang di berikan Hinata, ia membaca deretan huruf di kertas tersebut dan tersenyum dengan lebar "Terima kasih Hime" Naruto berdiri dari duduknya dan memeluk Hinata dengan erat.

Hinata membalas pelukan suaminya tak kalah erat, tak lupa dengan air mata haru yang telah membasahi kedua pipinya "aku sangat senang mendengarnya Hinata-chan" Hinata hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman bahagia.

"Arigatou hime"


***


Tokyo university, Pukul 10.30 AM.


Kedua kakinya berhenti berlari saat ia sudah berada di luar gedung fakultas. Gadis cantik bersiluet coklat tersebut membungkuk seraya memegang kedua lututnya dengan air keringat yang mengalir membasahi wajah cantik anak bungsu dari keluarga Mitarashi itu.

Sedikit mendongak, iris hazel Tenten menatap sekeliling gedung fakultas tersebut yang terlihat sepi, hanya terdapat beberapa mahasiswi saja yang berlalu.

Ia kembali menegakkan tubuhnya dan menyeka bulir-bulir keringat dengan sapu tangan yang selalu ia bawa. Menarik nafasnya panjang, Tenten kembali berlari menuju ruang musik dan terus berharap semoga Hinata belum menyelesaikan latihannya. 

Besok adalah hari berakhirnya ujian kelulusan para senior mereka, dan saat itu juga Hinata akan tampil di audisi piano antar universitas, Maka dari itu istri dari Uzumaki Naruto tersebut meminta keempat sahabatnya untuk melihatnya berlatih di hari akhir.

Brakk!!

Semua penghuni ruang musik tersebut menoleh ke arah pintu yang baru saja dibuka secara kasar oleh Tenten, bahkan Hinata sampai memberhentikan permainannya. Tenten kembali menutup pintunya dan berjalan mendekati ketiga sahabatnya juga Hanare.

𝐅𝐢𝐧𝐝 𝐓𝐫𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐯𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang