Part 9

718 69 1
                                    

Don't like don't read≈

"Lepaskan kekasih ku, dasar jalang!,"

Hinata langsung melepaskan pelukan mereka saat merasakan sebuah benda dingin mengenai kepalanya. Melihat hal tersebut, membuat Temari yang semula telah berhasil meredam emosinya, kini kembali berapi-api dan siap menerjang siapapun di depannya.

"Bajingan!, Apa yang kau lakukan pada sahabat ku, hah!!," Teriaknya tak terima.

Ia berjalan menghampiri seorang lelaki bersurai coklat panjang, dan berhenti di depannya. Seakan tak takut dengan kehadiran Temari, Utakata, lelaki dengan rambut panjang yang memiliki status sebagai kekasih Hotaru itu menatap nyalang Temari.

Ia tak peduli siapapun dan apapun jabatan gadis di depannya ini, selama ada yang melukai kekasihnya, ia akan menganggap orang tersebut sebagai musuh. "Kau pikir apa yang telah kalian lakukan, hah!," Ucapnya pelan namun penuh dengan penekanan.

"Pria gila!, Kau pikir kami akan melakukan ini tanpa alasan?," Temari membalasnya dengan nada tak kalah sengit.

Ia mengangkat tangannya, dan menunjuk Hotaru dengan tatapan tajam yang masih tertuju pada Utakata "Seharusnya kau tanyakan pada gadis mu itu, apa yang telah dia lakukan kepada kami," ucap Temari dingin, Gadis itu membalikkan tubuhnya dan melenggang pergi meninggalkan ketiga sahabatnya.

Sakura menatap kepergian Temari dengan cemas "Temari" gumamnya.

"Hotaru, aku harap kau menyesali perbuatan mu," setelah berucap demikian, Ino menggenggam tangan Hinata dan menariknya untuk pergi dari sana.

***

Sasori Haruno, menatap jalanan Osaka yang padat akan kendaraan, dari atas jendela gedung. Dia tidak sendirian, ada dua temannya yang juga berada di ruangan yang sama dengannya, mereka sedang menunggu kedatangan seseorang.

"Sasori," pria bersurai merah itu tersentak, dan lamunannya buyar seketika.

Dia berbalik, dan menatap kedua temannya yang tengah duduk di sofa panjang. "Aku ingin membatalkan perjodohan adik ku" dia berucap spontan saat melihat tatapan Deidara yang seakan bertanya 'ada apa'.

Deidara menghela nafasnya pelan. "aku juga ingin melakukanya, tapi apakah kita bisa!?,"

"kita pasti bisa!, aku akan melakukan apapun demi imouto ku," nada bicara Kankurou terdengar yakin saat dia menjawab. Sasori mengangguk sebagai tanda bahwa dia setuju.

Deidara menyeringai "well, aku pasti juga bisa melakukannya untuk Ino,"

Tok tok tok!

Sontak mereka bertiga langsung menoleh ke arah pintu saat mendengar suara ketukan. "Masuk!," Sasori berucap datar.

Dua pria bertubuh tinggi dan kekar memasuki ruang kerja Sasori. Salah satu pria di sana tersenyum, dan berjalan mendekati sang pemilik ruangan sekaligus gedung tempat mereka berada "Sasori-sann!," Dia memekik, dan berlari untuk menerjang tubuh sahabat lamanya.

Sasori langsung menghindar, pria itu memasukkan kedua tangannya kedalam saku, dan mendengus kesal. "Jika ada yang melihat, harga diriku bisa hancur, bodoh!,".

Uchiha Itachi memasang wajah cemberut "kau tidak merindukan ku, boneka?," Sasori memegang lehernya dan berekspresi seakan ingin muntah.

Hidan, pria yang datang bersama Itachi dari Tokyo tersebut hanya menatap malas pria Uchiha itu. "itu memalukan, Itachi." Itachi langsung melipatkan tangannya dan memalingkan wajahnya yang cemberut. 

"Bawa saja dia kembali ke Tokyo, Hidan!. Keberadaannya tidak penting," Celetuk Deidara sambil memakan kue coklat yang berada di atas meja.

Itachi menyipitkan matanya, dia mendudukan dirinya di sebelah Kankurou dengan wajah yang masih di tekuk. Tetapi ekspresi nya langsung berubah saat melihat kemurungan Kankurou. "Hei!!...tumben sekali kau hanya diam, sedang ada masalah?," sebelah alisnya terangkat.

𝐅𝐢𝐧𝐝 𝐓𝐫𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐯𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang