part 53

448 65 6
                                    

Don't like don't read≈



Sasuke melangkahkan kakinya memasuki mansion mewah Uchiha, semua maid membungkukkan tubuhnya sembilan puluh derajat sopan dan hormat ke arah bungsu Uchiha tersebut "dimana otou-san?" Seorang maid yang tak sengaja berpapasan dengan Sasuke menghentikan langkahnya.

Ia berojigi sejenak sebelum menjawab pertanyaan dari anak majikannya tersebut. "Uchiha-sama sedang berada di ruang kerjanya, Sasuke-sama" jawab pelayan itu dengan kepala menunduk.

Sasuke berjalan melewati maid tersebut menuju ruang kerja sang ayah, langkahnya terhenti saat sudah tiba di hadapan sebuah pintu besar, tangan kekarnya Terulur memegang gagang pintu dan membukanya perlahan membuat suara deritan.

Di dalam ruangan luas tersebut, terlihat seorang pria paruh baya tengah duduk dengan banyaknya tumpukan kertas di hadapannya "Tou-san!" ucap Sasuke dingin. Ia berjalan mendekat Fugaku setelah kembali menutup pintu ruangan tersebut.

Fugaku hanya melirik anak bungsunya sekilas sebelum kembali menatap tumpukan kertas di depannya. Tanpa meminta izin sang ayah, Sasuke langsung mendudukkan Dirinya di sebuah sofa single "apa maksud tou-san dengan surat cerai yang kau berikan kepada Sakura?" Sasuke berucap tanpa menghilangkan nada dinginnya.

Fugaku menghela nafasnya pelan, ia melepas kacamata yang bertengger manis di hidung mancungnya "jadi wanita itu sudah mengadu kepada mu ya?. Bukankah seharusnya kau tak perlu bertanya lagi untuk apa aku memberikan surat itu" Fugaku berucap santai, ia menyandarkan tubuhnya di kursi kerja dengan menyembunyikan kedua netra hitamnya.

Sasuke mengeraskan rahangnya hingga mengahasilkan bunyi gemeletuk dari gigi-giginya "mengapa kau begitu ingin memisahkan kami?"

Fugaku menatap datar Sasuke yang terlihat sudah dikuasai oleh emosinya "apa kau sudah lupa?, aku tak pernah merestui hubungan kalian dari awal. Dan satu hal lagi, ini sebagai hukuman karena kalian telah membohongi kami!!" Tegas Fugaku tak terbantahkan dengan berbagai penekanan di setiap Kalimatnya.

"Aku tak akan menandatangani surat perceraian itu"

Fugaku memijat pelipisnya lelah "Dengar Sasuke berapa kali lagi harus kukatakan, Shion adalah gadis baik, dia juga berasal dari keluarga yang sederajat dengan kita"

Sasuke mendelik tak suka ke arah ayahnya "lalu hanya karena Sakura berasal dari kalangan bawah kau tak menyukainya" desis tajam pemuda Uchiha tersebut.

"Sasuke, kita tak tahu maksud dari seorang yang berusaha mendekatimu, bisa saja kan wanita itu hanya memanfaatkan uang mu saja"

Sasuke berdecak dengan tatapan sengit yang masih tertuju kepada Fugaku "Tou-san tak tahu apa-apa tentangnya, aku sudah jauh mengenal Sakura" setelah menyelesaikan ucapannya, Sasuke beranjak dari duduknya menuju pintu.

Tetapi ia menghentikan langkahnya dan sedikit menoleh "satu lagi, aku tak peduli dengan apapun yang otou-san lakukan.  Aku akan terus...mempertahankan hubungan ku dengan Sakura apapun yang terjadi" Sasuke membuka pintu ruang kerja ayahnya dan keluar dari sana. 

Pintu kembali terbuka membuat Fugaku mengalihkan atensinya menatap Mikoto dengan secangkir kopi di tangannya "aku sudah menduga, Sasuke-kun tak akan menyetujui ini" Mikoto meletakkan secangkir kopi tersebut di atas meja kerja Fugaku. "Anata, mengapa kau tak membiarkan mereka bersama?, apa kau sama sekali tak peduli dengan perasaan Sasuke?"

Fugaku menatap Mikoto tajam "kau membelanya?" Ucap datar Fugaku.

"Ya, karena aku sangat menyayangi Sasuke dan ingin dia bahagia dengan wanita pilihannya"

***

Di sebuah ruang tamu klasik, mewah, dan luas hotel ternama di Tokyo, tampak beberapa keluarga kalangan atas tengah membicarakan sesuatu penting di dalam ruangan tersebut.

𝐅𝐢𝐧𝐝 𝐓𝐫𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐯𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang