Part 10

754 69 1
                                    

Don't like don't read≈









Temari mengedarkan pandangannya mencari sahabat musim seminya yang tak kunjung datang, ia melihat arlojinya yang menunjukan pukul sembilan lewat lima puluh menit, ia takut jika sahabatnya itu gagal dalam acara melarikan diri ini.

"Bagaimana jika sakura tak berhasil, Temari!?, lalu dia akan menikah dengan lelaki itu?!, ya tuhan, ya tuhan, ya tuhan!!"

Yap seperti biasa, diantara mereka yang paling berlebihan adalah Ino, siapa lagi jika bukan gadis pirang itu. "Itu tak mungkin, ino, Tenanglah." Kata Temari kesal.

"Maaf terlambat." Suara lembut Sakura mengalun di telinga mereka, membuat ketiga gadis itu reflek menolehkan kepalanya. Tanpa berbasa-basi Ino langsung memeluk Sakura, rasa khawatir pada dirinya menghilang perlahan "ya tuhan, Sakura! Kau baik-baik saja?, kenapa lama sekali? Aku pikir masa depan mu akan suram karena harus menikahi pria berandal"

Sakura mendengus "aku? Gagal?, yang benar saja" Katanya dengan nada sombong.

Ino melepas pelukannya dan tersenyum kesal "seharusnya aku tidak khawatir"

"Sudahlah lupakan itu, Ino. Aku penasaran dimana kita tinggal saat sampai di Tokyo, Temari?"

"Te-tenang saja Sakura-chan, Tenten-Chan sudah mencarikan kita apartemen disana" Sakura bernafas lega saat mendengar ucapan Hinata.

"Tenten!?" Beo Ino yang tak mengenal nama yang disebutkan Hinata tadi.

Rambut indigo itu bergerak pelan mengikuti anggukan kepala Hinata "dia adalah kekasih neji-nii" jawab Hinata.

Ino hanya menjawab dengan ber'oh'ria
"Neji-nii akan menjemput kita nanti" imbuh Hinata menatap sahabatnya.

Pesawat mereka akan berangkat sepuluh menit lagi, Temari tersenyum dan meraih tangan sahabatnya
"Kita akan memulai kehidupan baru di sana" ucap gadis berambut pirang gelap itu sambil menggenggam tangan sahabatnya.

"Tokyo kami datang..." ucap mereka bersamaan dengan senyum manis tanpa beban.

Sakura mengingat sesuatu membuat ia menatap semua sahabatnya
"Hilangkan semua jejak kita agar mereka tak bisa mencari kita" usul gadis soft pink itu

Ino menganggukkan kepala blondenya dan menatap Temari " forehead benar Temari" ucap Ino yang lagi-lagi khawatir

Temari melangkahkan kakinya sampai meninggalkan sahabatnya yang menatapnya cengo "cih... bagaimana dia bisa santai begitu" gerutu Ino sebal

Mereka berlari kecil untuk menyamai langkah Temari "kau menyebalkan mustard" gerutu Ino

Temari mendengus kesal "kalian tidak lihat pesawat kita sudah ingin berangkat, kalian tetap ingin tinggal disini eh!?" Tanyanya sambil menutup kepalanya dengan kupluk jaket

Ino menatap malas Temari "bagaimana jika mereka tahu kita pergi ke Tokyo!?, Kau tahu kan anak buah orangtua kita sangat banyak" ucap Ino berusaha mengingatkan

Temari kembali menghela nafasnya panjang "aku sudah mengatur semua itu, Kalian tenang saja" jawabnya santai, perempat siku-siku muncul di ujung dahi Ino dengan indah, jika sahabatnya ini sudah memberitahu sejak tadi kan ia tak akan khawatir ' dasar pirang bodoh' umpatnya dalam hati
Tak sadarkah kalau kau itu juga pirang Ino?









Skip time












Temari mengguncang tubuh sahabat indigonya yang terlelap karena Lelah disampingnya "Hinata, kita sudah sampai" bisiknya pelan

𝐅𝐢𝐧𝐝 𝐓𝐫𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐯𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang