Don't like don't read≈
Suara langkah kakinya yang beradu dengan lantai, terdengar begitu jelas di tengah suasana sepi mansion Sabaku. Mata Jade gadis pirang itu, terlihat melirik ke arah pergelangan tangannya yang terangkat ke atas. Sudah waktunya makan siang, pikirnya.
Temari berjalan cepat menuju kamarnya. Tanpa sengaja, matanya melirik pada anggota keluarganya yang sedang makan siang bersama. Namun, ia merasa ada sesuatu yang kurang lengkap di sana. Tetapi, ia memilih untuk tak peduli, gadis itu kembali menatap lurus ke depan dengan langkah yang semakin di percepat.
Langkah gadis Sabaku itu terhenti di hadapan sebuah pintu kayu. Tangannya meraih knop pintu tersebut dan membukanya.
Cklek
Ia berjalan masuk kedalam kamar bernuansa kuning gelap tersebut dan kembali menutup pintu. Temari menaruh tasnya dia atas meja belajar, dan berjalan menuju lemari baju untuk mengganti pakaian yang lebih santai dan nyaman ia gunakan di rumah.
Setelah mengganti bajunya, gadis itu berjalan kesisi ranjang dan mendudukan dirinya di tepi kasur empuk tersebut. Ia akan menunggu hingga keluarganya selesai makan siang, dan setelah itu barulah Temari yang akan makan siang seorang diri seperti di hari-hari sebelumnya.
Temari tak pernah makan siang bersama keluarganya lagi semenjak usianya 15 tahun. Ia masih mengingat saat-saat dimana, ayah beserta ibunya selalu membanding-bandingkan dirinya dengan sang kakak dan adiknya.
Bahkan, secara terang-terangan ayah dan Ibunya sengaja memanjakan dan memberi perhatian lebih kepada Gaara dan Kankurou agar membuatnya iri. Tetapi, Temari lebih memilih untuk menghiraukan semua itu. Namun Alasan sesungguhnya adalah, untuk menghindari pertengkaran dan kekerasan fisik yang dilakukan orangtunya.
Mungkin saja keluarga Sabaku tega membuang Temari, Jika saja tak ada kakak laki-lakinya yang selalu membelanya selama ini. Tak hanya itu, Sabaku Kankurou juga memberikan ia semangat, perhatian, dan kasih sayang.
Sungguh Temari sangat, dan sangat menyayangi kakaknya itu. Tetapi bukan berarti ia tak menyayangi adiknya yang tak pernah membelanya. Ia juga menyayangi Gaara, sebagaimana ia menyayangi Kankurou, walaupun pemuda merah itu tak peduli dengan masalahnya.
Tok! Tok! Tok!
Sebuah ketukan dari luar membuat lamunan Temari buyar, gadis itu beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu.
Cklek!!
Pintu terbuka, menampilkan seorang pemuda dengan senyum aneh miliknya "Ayo kita makan bersama," Temari mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum geli.
Ah!, Ia baru sadar jika tak ada Kankurou tadi saat keluarganya makan bersama, pantas saja ia merasa aneh, seperti ada yang kurang di sana.
Gadis itu mengangguk sekilas, dan menutup pintu kamarnya tanpa berbalik. Ia tak merasa aneh jika Kankurou tahu kalau Temari belum makan siang. Jangankan itu, Kankurou saja tahu masalahnya dengan kedua orang tua mereka. "Mengapa kau belum makan siang?," Tanya Temari heran, dengan alis yang menyatu dalam.
"Karena, aku ingin makan siang bersama mu,"
Temari menghela nafasnya singkat "kau tak perlu menunggu ku!, Jika terus begitu, kau akan terlambat makan siang," Ucapnya.
Kankurou menggedikan bahunya. Lelaki itu berbalik kesamping, dan berjalan di sebelah adik perempuannya "aku tak pernah mempermasalahkan hal itu," jawabnya santai, tanpa tahu perubahan ekspresi yang ditampilkan Temari.
Temari berhenti melangkah, membuat pemuda di sebelahnya ikut menghentikan kakinya. Tepat di hadapan mereka saat ini, kedua Sabaku terhormat yang merupakan orang tua mereka berdiri dengan gaya angkuhnya "Jadi, dia alasanmu melewatkan makan siang bersama kami!?," Sinis Karura-Ibu dari tiga Sabaku bersaudara.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐢𝐧𝐝 𝐓𝐫𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐯𝐞
RomancePair:sasusaku, saiino, naruhina, shikatema Title: 𝐅𝐢𝐧𝐝 𝐓𝐫𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐯𝐞 Additional pairs: nejiten, itaizu, fugamiko, shiyuga Genre:romance, drama, konflik, Slice of Life Disclaimer character: masashi Kishimoto Disclaimer story:devi_023 Status:...