part 13

752 71 0
                                    

Don't like don't read≈















"Tenten" panggil sakura sambil menatap gadis disebelahnya

"Ya" jawab Tenten yang juga ikut menatap sakura

Sakura menggigit bibir bawahnya kuat sebelum berkata, jujur ia merasa tak enak "apakah kami boleh meminta sesuatu sekali lagi" ucapnya ragu

Tenten mengambangkan senyumannya, tetapi berbeda dengan ketiga sahabatnya yang terlihat bingung "tentu saja apa itu sakura!?" Tanya Tenten

Sakura menundukkan kepalanya dalam"aku ingin semua orang tidak mengetahui identitas kami...kami tak mau orangtua kami dipermalukan" ucapnya lirih

Ketiga gadis berbeda Surai itu akhirnya mengerti apa yang dimaksud sahabat musim seminya. Tenten menganggukkan kepalanya ia cukup mengerti apa yang dirasakan ketiga gadis itu "tak apa rahasia kalian aman bersama ku dan neji" ucapnya tulus

"Sekali lagi arigatou Tenten" ucap sakura seraya memeluk tubuh ramping gadis bercepol dua itu

"Aku juga sudah menghilangkan nama marga kalian saat ingin mendaftarkan kalian di Tokyo university" ucap Tenten, ia sudah mengerti keadaan keempat gadis itu. Ia juga mengerti bagaimana pun orangtua mereka memperlakukan gadis bersahabat itu tak ada rasa sedikit pun membenci kedua orangtuanya

Dan karena itu pula ia sangat ingin menjadi bagian dari persahabatan mereka, sangat jarang bukan gadis jaman sekarang berhati baik dan mulia seperti mereka! "kalian tahu karena nilai kalian yang bagus Tsunade-sensei pemilik universitas itu memberikan kalian beasiswa untuk murid pintar" jelas Tenten

Keempat gadis itu berbinar lucu membuat Tenten gemas "hontou ni!?" Tanya mereka tak percaya

Tenten mengangguk-anggukkan kepalanya beberapa kali dan tersenyum, keempat gadis itu mendekatinya dan segera memeluknya "arigatou Tenten" ucap mereka bersamaan lalu memeluk sekali lagi gadis keturunan China itu

Tenten menganggukkan kepala coklatnya dan tersenyum "tetapi mata Hinata dan Neji kan sama!?" Ucap Tenten,

Keempat gadis itu tersentak dan segera melepaskan pelukannya "ya ampun, aku baru sadar!" Ucap sakura sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan tersenyum canggung

"Aku mempunyai softlens berwarna hezel diapartemen ku" ucap Ino

Temari menatap ke arah Ino "kau masih membeli barang-barang seperti itu!?" Tanya Temari penasaran

Ino menampilkan cengiran lebarnya sambil menggaruk pipi putihnya yang tak gatal"emh...tidak juga, aku hanya ingin mencoba saja" ucapnya dengan senyum tanpa dosa

Temari menghela nafasnya panjang dan kembali menatap kearah sahabat pirang ikat kudanya"kita tidak seperti dulu lagi ino, jadi berhematlah" nasihat Temari

Ino menganggukkan kepalanya beberapa kali tanda mengerti "iya-iya, aku tak akan mengulanginya" ucapnya pasrah

Sakura tersenyum dan merangkul pundak Ino "kau tidak akan mati karena tidak membeli peralatan seperti itu" ucap sakura dengan nada bercanda membuat Ino menggembungkan pipinya tanda ia sedang kesal

















***















3 Minggu kemudian
{Hari pertama berkuliah}

Hari-hari telah mereka lalui di kota Tokyo dengan kehidupan sederhana, dan hari ini adalah hari pertama dimana mereka akan masuk kuliah di Tokyo university, universitas Terelit dan terbesar di kota Tokyo. Yang pastinya disana hampir semua orang memiliki otak jenius dan dari kalangan keluarga kaya dan terkenal.

𝐅𝐢𝐧𝐝 𝐓𝐫𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐯𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang