Older Than You

3.1K 338 38
                                    

Fluff fluff dan fluff








Jimin sudah terbiasa dengan menaiki transportasi umum menuju sekolahnya. Penuh sesak telah jimin jalani selama 2 tahun ini.

Sial.. Aku tidak bisa meraih pegangan bagian atas

Jimin memang mengakui kalau tubuhnya agak pendek dibandingkan teman-teman seumurannya. Namun entah kenapa pagi ini kereta sangat padat.

Jimin terhimpit di tengah-tengah sambil terombang-ambing mengikuti gerak kereta tersebut. Jimin berusaha berjinjit, melihat keluar jendela apakah sudah sampai di stasiun yang dituju karena terlalu berisik hingga suara pemberitahuannya tidak terdengar. Namun sayang, ia tidak bisa melihat apapun.

Bagaimana ini..

Pria kecil itu merasa bingung sambil memegangi tas di depan dadanya. Jika memang pemberhentiannya terlewat, ia sudah memutuskan. Ia akan bolos sekolah hari ini.

Ketika kereta itu berhenti, jimin kehilangan keseimbangan. Beruntung tangan besar meraih lengannya agar jimin tidak terjatuh.

"pengangan sama tas aku aja" ucapnya

Pria itu terlihat tinggi, jauh lebih tinggi dari jimin. Bedanya seperti dua jengkal dari atas kepalanya.

Apa-apaan orang ini? Dia manusia atau monster? Tinggi banget!

"turun dimana? Kita baru sampai di stasiun namcheon" tanya pria itu lagi

Wajahnya tampan, senyumnya juga manis

"munjeon" jawab jimin, tangan mungilnya masih berpegangan dengan tas selempang pria tinggi tersebut

"hmm.. Berarti masih 6 stasiun lagi ya? Bersabar yaa, jangan di lepas pegangannya"

Pria itu tertawa, entah kenapa jimin menyukai ekspresi wajahnya ketika dia tertawa.

"namaku jungkook, kamu?"

"jimin, park jimin"

"kelas berapa? Aku kelas 3, minggu depan sudah mulai sibuk untuk ulangan. Pusiiing haha"

Ohh kelas tiga, pantas saja tinggi banget

"ahh aku baru kelas 2, masih setahun lagi buat pusing" jawab jimin

Kemudian tangan jungkook mengacak-acak rambut jimin "hahah aku kira kamu masih kelas 1"

Jimin sudah terbiasa diperlakukan seperti ini, karena tubuhnya yang kecil banyak orang yang gemas dengannya

Akhirnya mereka berdua mengobrol sebelum gerombolan orang mulai masuk dan membuat jimin semakim terhimpit

"kamu harus keluar, atau nanti kamu gak bisa keluar. Ayo pegangan sama aku, aku juga turun sehabis stasiun ini" ucap jungkook

Ia meraih tangan jimin yang mungil, jimin memperhatikan ukuran tangan mereka yang jauh sangat berbeda. Seperti tangan besarnya menggenggam seluruh telapak tangan jimin dengan mudahnya.

Ketika di pemberhentian, jimin kesulitan untuk keluar. Sangat padat, bahkan sulit untuk bergerak.

"permisi!! Ada yang mau turun!" teriak jungkook, akhirnya jimin berhasil keluar meski terdorong oleh orang-orang yang hendak naik. Jungkook menatap keluar kemudian melambaikan tangan "sampai jumpa"

Jimin tersenyum kemudian ikut melambaikan tangannya

Ketika pintu kereta itu menutup, mereka berdua bergumam kalimat yang sama dalam hati

KOOKMIN ONESHOT FOR US Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang