Me, Him And Our Little One

12.7K 502 22
                                    

Tags: fluff, mention mpreg, bxb, top jungkook, bottom jimin, baby jungmin.

/jimin point of view/

6.00am
Lokasi, masih diatas ranjang

Sepertinya aku tidak perlu menggunakan alarm lagi, karena jungmin selalu membangunkanku di pagi hari. Begitu juga jungkook.

Terlihat jungmin tengah memukuli wajah ayahnya dengan kepalan tangan mungilnya, sepertinya ia menuruni bentuk tangan milikku. Heh heh, dia memang anakku.

Namun wajahnya sangat mirip dengan jungkook, dua mata bulat besar, hidung mancung juga bibir tipisnya. Inilah yang dikhawatirkan oleh ibu jungkook, kalau anak terlalu mirip orang tuanya pasti dia akan sering berkelahi. Tapi sebenarnya itu wajar karena jungmin masih balita.

"jungmin-ah, jangan ganggu morning cuddle ayah dong. Kan semalem jungmin udah dikelonin, sekarang gantiaan ayaaah yang dikeloniiin" oceh jungkook, tangannya berusaha meraih tubuhku. Namun sulit karena jungmin berada di tengah-tengah tubuh kita.

Aku sempat menemui dokter anak, dan beliau bilang kalau jungmin bersikap seperti ini karena ia takut kalau sang ayah ingin merebut papa-nya. Biasanya sikap posesif ini akan hilang dengan sendirinya jika sang ayah bisa berbagi dengan sang anak tersebut.

Tetapi jungkook juga tidak berbeda jauh dengan jungmin.

"nyaa nyaa dadada!!" jungmin melepas empeng dari mulutnya dan mulai mengoceh sambil terus memukuli wajah jungkook. Sepertinya ia menuruni hobi ayahnya, yaitu boxing.

"jungkook.." ucapku, pelan. Mencoba memperingati jungkook yang sepertinya telah mengibarkan bendera perang.

Jungkook berpura-pura meninju perut jungmin yang buncit "cepat besar dong, biar bisa sparring sama ayah- aaaaaw!!" teriak jungkook ketika tangan mungil jungmin mulai menjambak rambutnya.

Detik kemudian jungmin tertawa karena melihat reaksi jungkook yang kesakitan. Jungmin mungkin berfikir ia berhasil menaklukan ayahnya.

Tubuh mungilnya merangkak semakin dekat dan memeluk tubuhku, ia menciumi leherku persis seperti yang sering jungkook lakukan.

"that's it, baby. Leher papa adalah salah satu area territory milik ayah, kamu ga boleh" ujar jungkook sambil menarik kaki kecil jungmin.

Jungmin merengek, tangannya mencoba meraih tubuhku namun jungkook menarik kaki jungmin hingga tubuhnya semakin menjauh dari jangkauanku.

"dada!! Yayayah!!"

Jungkook menjulurkan lidahnya kemudian memeluk tubuh mungil jungmin "peluk ayah aja, oke baby?"

Jungmin menggeleng, matanya mulai berkaca-kaca menatapku penuh kesedihan. Berharap kalau aku akan menyelamatkannya dari pelukan ayahnya.

Ketika aku mengulurkan tanganku, jungkook langsung menggendong tubuh jungmin dan beranjak dari ranjang.

"ayo mandi bareng sama ayaaah.. Hahahahahahah" suara tawa jahat jungkook mengisi ruangan, disusul oleh tangisan jungmin.

Mereka berdua menghilang dibalik pintu kamar mandi. Awalnya aku masih mendengar suara rengekan jungmin, namun perlahan menghilang.

Aku menyiapkan handuk untuk mereka berdua, melihat kalau mereka berdua tengah berendam di bathtub. Jungmin tengah bermain dengan mainan karet, begitu juga jungkook.

Sambil menunggu kedua rival itu selesai mandi, aku menyiapkan sarapan untuk jungkook. Secangkir kopi panas dan sandwich adalah kesukaannya. Aku juga sudah menyiapkan bubur tim untuk jungmin, ia menyukai bubur dengan irisan wortel.

Jungkook keluar dari kamar, menghampiriku dengan handuk melingkar di pinggulnya. Tubuh kekar, bicep juga absnya selalu mengundang air liurku.

Ia menyerahkan gumpalan handuk berisi jungmin didalamnya "baby udah ganteng, tapi gak seganteng ayahnya" ucapnya sambil mencuri kecupan di bibir ku "selamat pagi"

KOOKMIN ONESHOT FOR US Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang