Jisoo mengusap pipi gembul adik keduanya sebelum memutuskan untuk bangun dari ranjang. Semalam mereka tidur bersama karena Jisoo masih merasa bersalah telah membentak Jennie sedemikian rupa hingga anak itu ketakutan. Semalaman pula si sulung Kim mendekap erat tubuh adiknya yang masih saja terisak kecil bahkan setelah dia tertidur. Jisoo sungguh merasa kacau. Namun begitu, sekarang ia bersyukur semuanya telah baik-baik saja. Ini adalah pagi pertama dirinya terbangun dengan perasaan damai dan tenang setelah selama hampir seminggu dipusingkan oleh pekerjaan dan tetek bengeknya. Hari ini Jisoo hanya ingin menghabiskan waktu dengan adik-adiknya tanpa ganguan siapapun. Hitung-hitung untuk menebus waktunya yang tersita akibat pekerjaan dan kelalaiannya dalam mengatur waktu.
Si sulung kemudian pergi menuju dapur untuk membuat sarapan bagi adik-adiknya. Rasanya sudah sangat lama sejak Jisoo melakukan ini. Ia sadar dirinya begitu tenggelam dalam pekerjaan hingga membuat semuanya kacau tanpa ia sadari. Jisoo bahkan harus menampar dirinya berkali-kali untuk menghilangkan bayangan wajah ketakutan Jennie di kepalanya. Adiknya tidak pernah terlihat seperti itu dan Jisoo sangat membenci dirinya sendiri karena dia lah yang menjadi penyebab terjadinya hal tersebut.
"Unnie?" Rosé, si morning person dibuat heran ketika mendapati si sulung sudah berkutat di dapur sepagi ini. Padahal gadis itu baru pulang dari perjalanan panjang kemarin dan Jisoo harusnya masih bisa tidur sampai bebrapa saat lagi karena Rosé sangat yakin kakaknya itu pasti merasa begitu lelah. "Kenapa sudah bangun? Ini masih pagi sekali. Unnie harusnya beristirahat." Ucapnya sambil mendekati sang kakak.
"Unnie rindu membuat sarapan untuk kalian." Jawab Jisoo tersenyum.
Rosé hanya bisa mengangguk kemudian duduk di kursi, tak jauh dari Jisoo, memperhatikan kakaknya yang mulai memasak. Gadis yang sedang memasak itu akhirnya benar-benar terlihat seperti sosok kakak yang dirindukannya selama seminggu ini. Sementara yang semalam, Rosé tidak yakin. Jisoo memang sering marah-marah jika adiknya berbuat onar, tapi tidak seperti semalam. Jisoo terlihat seperti orang lain, dan itu sangat menakutkan. Membuat Rosé menekankan pada dirinya agar tidak coba-coba membuat Jisoo marah. Jennie yang super galak saja bisa menjadi seperti anak kucing tak berdaya akibat kemarahan Jisoo, apalagi dirinya.
Walaupun sejujurnya Rosé belum tahu siapa yang bermasalah diantara mereka, tapi kini ia paham kenapa kakak keduanya terlihat sangat murung selama beberapa hari terakhir. Rosé sangat menyesal ia tidak bisa membantu apapun ketika kakanya merasa sedih, tapi dia juga sangat menyayangkan sikap Jennie yang cenderung menyimpan masalah untuk dirinya sendiri dan tak mau berbagai dengan siapapun. Well, sebenarnya Rosé juga begitu. Tapi setidaknya dia tidak berusaha terlihat baik-baik saja seperti Jennie.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Jisoo ketika dirasanya tatapan Rosé tak juga lepas darinya. Tadinya dia membiarkan hal itu tapi lama kelamaan, ia merasa risih. Rosé yang tidak sadar menatap Jisoo seperti apa segera mengerjap dan memasang tampang bingung. "Seperti apa?" Sahutnya dengan ekspresi seperti anak hilang. Jisoo berdecak lalu memilih untuk mengabaikan sang adik dan melanjutkan acara masaknya. Rosé yang merasa diabaikan kini mengerucutkan bibirnya kesal kemudian meninggalkan Jisoo di dapur dan lari ke ruang keluarga setelah berhasil mencomot hasil masakan si sulung.
"Apa itu?" Lisa yang terlihat masih mengantuk mengucek matanya sambil duduk disebelah Rosé. Tangannya kemudian berusaha meraih sepotong pancake di tangan sang kembaran namun tentu Rosé lebih cepat dan dengan sigap langsung menepis tangan Lisa. "Jangan sentuh makananku!" Gertaknya dengan wajah sadis. Lisa mendengus kesal lalu menyandarkan kepalanya di sofa sambil menutup matanya. Sejujurnya Lisa masih sangat mengantuk, tapi otaknya mengatakan hal lain dan memaksanya untuk bangun.
"Tumben sudah bangun." Ucap Rosé tanpa menghentikan kunyahan pada pancake curiannya.
"Aku juga tidak tahu." Jawab Lisa seadanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gone✔
FanfictionJisoo, Jennie, Rosé dan Lisa tak lebih dari anak-anak manja yang hanya bisa mengandalkan kedua orang tua mereka, Jiyong dan Taeyeon Kim. Lalu apa yang akan terjadi jika pada suatu hari, kedua orang tua mereka tiba-tiba menghilang tanpa jejak?