Oops

4.4K 557 31
                                    

Setelah insiden muntah yang mengharuskan Lisa untuk mandi di toilet Disneyland, si bungsu Kim itu benar-benar tak mau berdekatan dengan kakak keduanya. Walaupun Jennie sudah meminta maaf serta membelikannya baju dan peralatan mandi, Lisa tetap menjaga jarak. Bukannya marah, Lisa tahu kejadian itu diluar kendali kakaknya. Hanya saja, jujur ia agak trauma. Takut-takut Jennie akan mengalami hal itu lagi dan Lisa tidak mau menjadi korban untuk yang kedua kalinya. Jadilah selama perjalanan mereka kali ini, Lisa terus-terusan menempel pada Rosé dan berusaha menjauhi si kucing sebisa mungkin.

"Rosie, Rosie, lihat! Pinguinnya lucu sekali!" Pekik Jennie seraya berlari mendekati adiknya dengan riang. Melihat itu, Lisa bergeser agak jauh dan membiarkan Rosé yang mengangguk dengan mata berbinar meraih tangan sang kakak yang terulur di depannya. Mereka lantas berjalan dengan antusias mendahului Lisa serta Jisoo. Hewan-hewan lucu selalu berhasil menarik perhatian keduanya. Rosé dan Jennie bahkan pernah berencana mengadopsi seekor pinguin jika saja Taeyeon tidak melarang. Yaa, lagipula siapa juga yang memiliki ide untuk memelihara hewan yang terancam punah. Bisa berurusan dengan hukum!

"Mau melihat yang lain?" Tanya Jisoo pada si bungsu. Lisa mengernyit, "Unnie tidak suka pinguin?" Tanyanya heran.

"Suka. Aku hanya tidak ingin mengurusi bayi-bayi hiperaktif itu." Balas Jisoo menyeringai. Lisa terkekeh dan mengangguk. Mereka lantas pergi ke arah sebaliknya untuk melihat hewan-hewan lain. Jennie dan Rosé memang memiliki kesamaan jika menyangkut hewan-hewan lucu terutama hewan air, sama-sama seperti bocah. Dan Lisa serta Jisoo tidak mau berurusan dengan versi mereka yang itu. Terlebih, si bungsu memang masih tidak ingin dekat-dekat dengan Jennie.

"Lisa-ya, anjing laut itu mirip denganmu!" Pekik si sulung ketika melihat anjing laut yang tengah diberi makan di kandangnya. Lisa mendengus kesal, mirip darimananya?! Oke, anjing laut nya memang lucu. Tapi demi Tuhan, Lisa sama sekali tidak terima jika harus disamakan dengan hewan besar itu. "Oh ya? Kalau begitu, coba lihat berang-berang yang disana. Itu sepertinya kembaran Unnie!" Balas Lisa tak mau kalah.

Jisoo mendelik, "setidaknya berang-berang lebih lucu dari anjing laut." Belanya.

"Tapi aku tidak mirip anjing laut!" Pekiknya kesal. Matanya mendelik, bibirnya manyun dan pipinya menggembung. Jisoo yang melihat itu lantas tertawa kemudian mencubit hidung besar adiknya dengan gemas. "Terus maunya mirip apa?" Kekeh Jisoo. Lisa menggelengkan kepalanya kesana kemari, berusaha melepaskan tangan kakaknya yang mengapit hidungnya dengan keras.

"Maunya mirip Kim Jisoo." Jawab Lisa dengan cengiran di wajah konyolnya.

Jisoo merengut jijik, "Tidak sudi!" Balasnya membuat Lisa segera menerjang tubuh sang kakak dan melemparkannya ke kandang anjing laut.

Oh,
Atau setidaknya itu yang Lisa inginkan sekarang.

Di sisi lain, sementara Jisoo dan Lisa masih bergulat di kandang anjing laut, Rosé dan Jennie masih terlihat takjub dengan pinguin-pinguin kecil yang terlihat berlarian dan berenang di kandangnya. Jika memiliki satu saja di rumah, sudah dipastikan keduanya tidak akan pergi kemanapun demi bermain dengan pinguin lucu itu.

"Hai? Hey, uh, hai. Um, aku hanya penasaran apakah kita bisa memelihara pinguin di rumah? Mereka sangat lucu, he he."

Rosé sontak melotot ketika matanya menangkap kelakuan Jennie yang kini tengah mendekati seorang petugas Sea world yang melintas di dekat mereka. Petugas itu terkekeh sekilas namun kemudian menggeleng dengan senyuman ramah. "Sepertinya itu hal yang sulit. Mereka hewan yang dilindungi dan perlu perawatan khusus untuk menjaga mereka tetap sehat. Suhu dan lainnya." Jawabannya ramah.

Jennie mengangguk dengan bibir mengerucut. "Terima kasih penjelasannya, kau baik sekali. Kakakku memang sangat menyukai pinguin." Ucap Rosé dari balik punggung sang kakak. Si petugas tertawa kecil. "Bukan masalah. Kalian lucu sekali." Balasnya yang disahuti tawa canggung dari keduanya. Petugas itu kemudian pergi dan Rosé sesegera mungkin menggandeng lengan sang kakak agar tidak pergi jauh-jauh darinya.

Gone✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang