Cooperative Love - 1 - Eardlufu 1/2

16.2K 971 123
                                    

Segala sesuatu yang bisa di-monetize harus di-monetize.

Yang di atas itu adalah prinsipnya Farras. Jadi, setiap harinya Ia selalu mengawali hari dengan membuka akun media sosial. Tidak jauh-jauh dari Instagram, Twitter dan websitenya saja sih memang, tapi ia selalu merasa senang saat menemukan komentar-komentar dari orang-orang yang mengikutinya di ketiga platform tersebut.

The Woman Behind Everything adalah nama websitenya yang dibuat lebih dari lima belas tahun lalu. Berawal dari blog mengenai curahan hatinya dan berakhir menjadi salah satu website yang kini memiliki jutaan subscriber. Tentu saja sebagai orang yang bisa melihat peluang dan kesempatan, yang sering disebut oportunis oleh banyak orang, ia tidak melewatkan kesempatan untuk mendapatkan uang dari websitenya yang kini sudah merambah ke Instagaram dan Twitter.

Menjadi oportunis tidak pernah buruk di matanya. Para oportunis adalah orang-orang yang bisa melihat kesempatan saat yang lain tidak. Melihat ada peluang di tengah hal buruk dan mengubahnya menjadi hal yang menguntungkan. Asal tidak merugikan orang lain atau mengambil keuntungan di tengah musibah saja.

Websitenya adalah contoh dari hal yang tumbuh di tengah kerikil hidupnya. Kesukaannya menulis artikel dan konten membuatnya mendapatkan pekerjaan di salah satu ahensi ternama ibu kota sebelum lulus kuliah. Melompat dari satu ahensi ke ahensi lainnya seperti kutu loncat dan berakhir menetap di kantornya sekarang semenjak lima tahun lalu.

"Min, bahas soal cinta dong! Jarang banget kayaknya ada artikel itu." Farras membaca salah satu komentar di Instagram yang membahas mengenai cara mengatur keuangan untuk orang yang baru bekerja.

Ia mendengkus lalu membuka akun yang memberikan komentar tadi. Decihan yang keluar dari mulutnya terdengar nyaring, "Masih bau kencur minta artikel soal cinta-cintaan. Gue kasih deritanya cinta baru nyaho lo." nyinyirnya.

Alih-alih membuat artikel mengenai cinta, ia mencatat di bukunya mengenai artikel yang terlintas di kepala: Life isn't about finding your so-called-other-half.

Semakin ke sini, rasanya semakin banyak orang-orang yang mencari belahan jiwa ketimbang menemukan dirinya sendiri dulu. Sejujurnya, berapa orang sih yang sudah menemukan dirinya? Yang benar-benar mengenal dirinya sendiri dulu sebelum mencoba untuk mengenal orang lain. Berkaca dari pengalamannya, ia bahkan tidak tahu ia mau jadi apa hingga umurnya kepala tiga. Farras hanya membiarkan dirinya terbawa arus tanpa tahu akan bermuara ke mana. Ironisnya, ia tidak percaya dengan ucapan 'ikuti arus saja' tapi dirinya sendiri malah melakukannya tanpa disadari.

Melewatkan kesempatan untuk mengembangkan dirinya karena terlalu sibuk mencari the one, mencari rumah untuk tempatnya pulang. Tanpa ia sadari bahwa seharusnya dirinya sendiri adalah rumah, tempatnya untuk pulang dan merasa nyaman. Terlalu banyak yang menganggungkan cinta yang ditemukan pada orang lain tanpa menyadari seharusnya cinta itu datang dari diri sendiri dulu.

Ia tertawa setelah menulis poin-poin apa saja yang harus dimasukkan serta selesai mencatat referensi artikelnya dari mana. Merebahkan tubuh di ranjang dengan mata yang menatap ke langit-langit kamarnya. Masih pukul empat subuh, terlalu pagi untuk mendengar suara-suara kendaraan dari komplek perumahannya, atau suara anak-anak bermain dengan sepeda di hari sabtu pagi. Keheningan yang selalu disukanya. Keheningan yang terkadang membuatnya mengingat hal-hal yang tidak diinginkan atau terdampar di suatu kenangan yang dikuncinya rapat-rapat.

Ia berdecak, mengangkat buku brain dumpingnya dan membaca kata demi kata. Kembali tertawa.

"Look who's talking?" ujarnya miris.

6/2/21

Farras is in da house!

Jangan lupa vote, komen dan follow akun WP ini + IG @akudadodado yaaw. Thank you :) 🌟

 Thank you :) 🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cooperative Love (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang