Cooperative Love - 5 - Paradís 1/2

3.9K 589 104
                                    


Mature content 21+

Farras tidak tahu keringat siapa yang lebih banyak keluar saat kulit mereka bergesekan. Seluruh kulitnya terasa hidup dengan gelenyar sensual yang tidak berhenti menguar dari tubuh mereka. Setiap tubuh Leo bergerak di atasnya dengan sentakan yang tidak beraturan, atau dengan geraman dalam yang keluar dari pria itu, Farras dapat merasakan gelombang itu semakin membesar dan siap untuk menghantamnya kapan saja. Mengempaskannya ke langit sebelum seluruh gelenyar itu hilang dan ia kembali ke bumi.

Kepalanya masih terlalu ringan saat Leo membalikkan posisi mereka, membiarkannya terduduk di atas tubuh pria itu dengan limbung. Namun, Leo tidak membiarkannya menikmati bintang-bintang yang meledak di balik bola matanya lebih lama karena kedua tangannya memegangi pinggul Farras dengan erat. "Move, Ras." geram Leo. Farras masih tidak dapat merangkai kalimat itu dengan benar di kepalanya, orgasme memiliki efek yang besar pada kinerja otaknya. Dengan tidak sabaran, Leo kembali menggeram, dan meremas pinggulnya "Dammit, Farras, move!"

Tapi, seakan tubuhnya memiliki cara berpikir sendiri, ia bergerak dengan sangat lihai hingga gelombang itu kembali membesar dan kali ini menghantam mereka berdua bersamaan. Tubuh Farras jatuh tepat di atas tubuh Leo dengan napas yang tidak beraturan. Tubuh mereka yang lengket tidak mengganggunya sama sekali.

Saat napasnya sudah kembali normal, ia menggulingkan tubuhnya ke samping hingga punggungnya menyentuh ranjang. Matanya tertutup dengan satu tangan yang menutupinya. Senyuman tidak berhenti ia umbar setelah otaknya kembali bekerja dengan baik. Pendingin ruangan mulai kembali menyapa kulitnya dan kali ini lebih dingin karena keringat yang masih menempel di sana.

"You smiling, I assume you liked it." pria di sebelahnya terkekeh. Membuatnya ikut terkekeh juga. "You should add this to your resume. You nailed every aspect." ucapnya dengan terbata-bata.

"I aim to please." ada terselip nada bangga di balasan Leo yang membuatnya tertawa. Kepalanya masih terasa mengawang sehingga Farras memutuskan untuk rebahan dulu. Membiarkan Leo untuk pergi ke kamar mandi, membersihkan diri. Dan keluar dengan tampilan segar. Ia sudah mengenakan bokser dan tangannya memegang handuk kecil yang digosokkan di rambutnya yang basah. "Lo nginep?" Tanyanya saat melihat dirinya tidak bergerak di ranjang.

"Nope, Kata nungguin di rumah." ia membuka matanya dan berdiri. Membiarkan tubuh telanjangnya melewati Leo. Membersihkan diri di bawah shower meskipun bathtub besar terasa memanggilnya untuk berendam. Pintu kamar mandinya terbuka, ia menoleh dan melihat Leo yang sudah mengenakan pakaian tadi duduk di atas kloset yang tertutup.

"Ras, let's keep doing this." katanya. Farras masih dapat mendengar dengan baik meskipun suara guyuran air yang lebih kencang terdengar.

"Apa? Seks?" ia membilas tubuhnya dari busa-busa. "Not just sex. Tapi, bikin ini jadi hubungan. Kamu dan saya." pria itu menjawab dengan tenang. Perkataannya memnuat Farras menghentikan shower dan menaikkan satu alis ke arah pria itu. Ia tidak tahu, satu ciuman tidak sengaja di kantor akan berakhir di kamar hotel dan berujung ia memiliki hubungan dengan seseorang. Okay, tidak sepenuhnya ciuman itu tidak sengaja, suasanya terlalu mendukung untuk ciuman dan tidak mungkin ia melewatkan kesempatan untuk mencicipi bibir menggoda Leo.

"Kita berdua suka seks barusan. Kita bisa mulai dari sana dan melihat-lihat apa lagi yang kita berdua sukai, selain pekerjaan tentu saja." ucap Leo. Sebetulnya Farras tidak mendengar ucapan setelah kata 'seks barusan' karena dalam hatinya ia berteriak mengiakan ucapan itu. Leo jelas memiliki pengalaman dibandingkan para pria yang pernah berhubungan dengannya. Ia tidak perlu repot mengajari dan jujur saja, hanya sedikit pria yang berbakat untuk memberikan orgasme karena terlalu sibuk mengejar orgasmenya sendiri. Atau referensinya saja yang jelek?

10/5/21

Jangan lupa vote, komen dan follow akun WP ini + IG @akudadodado yaaw. Thank you :) 🌟


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cooperative Love (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang