Farras keluar dari kamarnya pukul enam kurang dan menemukan Kata yang tengah mengolesi roti dengan selai cokelat. God bless her heart for having me as a mom. Ia meringis melihat Kata yang lebih terampil dalam hal urusan rumah tangga dibanding dirinya. Dan itu kembali membuatnya merasa bersalah karena membiarkan Kata tumbuh sendiri di tengah ketidak stabilannya.
Ia berjalan ke arah Kata lalu mengecup mahkotanya dengan sayang. "Morning, baby."
"Pagi, Ma. Aku udah buatin roti cokelat." ia menunjuk piring yang ada di kepala meja dengan pisau. Membuat Farras mengerang laku mendaratkan ciuman banyak-banyak pada wajah Kata yang langsung mengelap wajahnya dengan tisu. Ia tertawa dan memberikan satu kecupan terakhir pada pipinya yang tidak lagi gembil seperti dulu. "Kamu sekolah sampai sore lagi? Ekskul karate?"
Kata menganggukkan kepalanya, "Aku kebagian ngelatih Aksa yang baru gabung."
"Pulang sama Aksa ya, Ta? Mama nanti ke tempatnya Tante Rhea, sekalian makan malam di sana kayaknya. Kamu bisa main sama Aksa dan Hime." terangnya yang diangguki oleh Kata. "Bajuku, gimana? Mama yang bawain atau aku bawa ke sekolah?"
"Mama aja, nanti kamu bisa mandi di tempat Tante Rhea biar gak lengket. Ambil, gih." Kata langsung berjalan menuju kamarnya, keluar lalu memasuki kamar mandi dan kembali dengan satu set baju ganti yang sudah berada di dalam tas kecilnya. Farras juga melihat peralatan mandi anaknya di dalam tas yang kini sudah bertengger di atas meja. "Ini, sudah semua buat nanti aku mandi."
"Kata ada cerita apa di sekolah?" Tanyanya setelah selesai memakan satu roti. Kata berdiri lagi dan berjalan dengan anggun ke dapur, membawakannya satu gelas kopi yang masih mengebul. Asisten rumah tangganya baru datang pukul sembilan pagi dan pulang di sore hari. Atau malam jika ia harus bekerja hingga larut. Sehingga Kata terbiasa untuk menyiapkan sarapan sederhana jika ia bangun lebih dulu.
"Gak ada kayaknya. Kayak biasa. Tugas banyak terus ulangan."
"Gak ketemu sama temen buat pergi ke mall? Jalan-jalan gitu? Atau nonton? Atau ngecengin cowok ganteng?" tanyanya dengan antusias. Mempunyai anak gadis membuatnya seperti kembali ke zamannya saat masih remaja. Bedanya, sekarang dengan kemajuan teknologi, mereka tidak perlu lagi menghapus pesan yang masuk karena memori yang penuh saat bertukar pesan dengan gebetan.
Kata mengernyit jijik mendengar ucapannya, "Buang-buang waktu." jawabnya singkat, membuat bahunya merosot seketika karena tidak mendapatkan jawaban yang diinginkannya. "Gak ada gebetan, Ta? Cowok ganteng? Atau....atau...kamu suka Robert?" tanyanya dengan suara lebih pelan di akhir. Kata mengerang lalu menggelengkan kepala mendengar racauannya. Robert adalah tokoh pria yang diciptakan Kata di The Sims.
"Ta, mama tetep cinta sama Kata, kok. Mau kayak gimana juga." seperti tidak peduli pada apa yang diucapkannya, Kata berdiri dengan roti di dalam mulut dan gelas berisikan susu di tangan kanan. Menjauh dari Farras yang semakin meracau tidak jelas dan heboh sendiri di pagi hari.
Sedangkan wanita itu memberikan cengiran lebar karena berhasil menggoda anaknya hingga ia kesal.
22/4/21
Jangan lupa vote, komen dan follow akun WP ini + IG @akudadodado yaaw. Thank you :) 🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Cooperative Love (FIN)
RomanceMay contain some mature convos & scenes. Farras percaya hidupnya akan baik-baik saja selama ia memiliki Kata, putrinya. Hidupnya penuh dengan kesibukan, mencoba menjadi sosok ibu yang tidak pernah dimilikinya, pekerjaan yang dicintainya serta berte...