Bagian 1

658 85 41
                                    

Aulia sudah didepan pintu memakai sepatu, dan akan berangkat sekolah. Sedangkan emak Aulia didapur bertanya dengan bapak Aulia.

"Pak, perjodohan itu jadi?"tanya mamak Aulia didepan bapak Aulia.

Bapak Aulia menghela nafas pelan"Maaf Mak, perjodohan itu bapak setujui, mereka juga gak menolak untuk bekerja sama juga, biar sawah kakek Aulia ada hasilnya, kan sayang Mak,"bapak Aulia melihat ke depan"Bapak juga gak rela anak kita dijodohkan,"sambung bapak Aulia tak rela.

"Maaak, Aulia pergi! Assalamualaikum!"ucap Aulia yang akan berangkat.

Mamak Aulia pun pergi ke Aulia dan memanggil putri tunggalnya"Aulia!" panggil emaknya yang berjalan ke Aulia yang udah didepan pintu rumah.

Aulia menoleh ke ibunya dan mengerutkan keningnya"Emm, ada apa mak?! Kok kayak ada yang ..."

"Em Aulia, emak ingin ngomong sesuatu denganmu."potong emak Aulia dengan gerigi.

"Mau ngomong apa mak?"tanya Aulia semakin penasaran.

"Sini dulu."ajak emaknya duduk di kursi tamu, Aulia masuk kedalam rumah dan duduk disamping ibunya.

"Aa apa sih mak! Aulia penasaran banget jadinya!"ucap Aulia.

"Emm sebenarnya, emak juga gak ingin kamu lakukan, tapi ... Bapakmu sudah janji sepakat dengannya,"ucap emak Aulia merunduk.

"Emangnya gara-gara apa sih mak? Kok kayaknya Aulia heran banget deh, udah ma, jujur aja, mau itu salah atau enggak, Aulia siap berkorban."ucap Aulia menenangkan ibunya agar ibunya berkata jujur.

"Tapi emak, gak mau kamu melakukannya."ucap emak Aulia yang seperti tak rela melihat Aulia.

"Emangnya apa sih ma?"tanya Aulia yang penasaran.

"Sebenarnya, ini ..."ucap emak aulia

"Mak, udah bilang sama Aulia,"potong bapak Aulia memaksa emaknya mengatakan yang sejujurnya berjalan keruang tamu duduk didepan Aulia dan ibunya.

"Bilang apa sih pak, udah pak bilang aja, apa sih yang emak sama bapak tutupi dari Aulia?"tanya Aulia ke bapaknya.

"Sebenarnya, hari ini emak dan bapak akan menjodohkanmu dengan teman bapak, dia orang kota, dan untuk menyepakati janji, kami menjodohkanmu dengan anaknya,"perjelas bapaknya juga memberitahu tentang warisan kakeknya yang sudah lama tak diurus.

"Ja-jadi, hari ini ... Aulia ... Dinikahin?"ucap Aulia panik menatap emak bapaknya.

Emak Aulia tertunduk diam, tak membalas ucapan anak sematawayangnya.

"Jadi Aulia gak usah sekolah hari ini,"ucap bapak Aulia.

"Tunggu dulu pak, Aulia izin dulu sama temen, soalnya kan dadakan nih!"ucap Aulia yang mengambil hpnya dari tasnya.

"Seharusnya mau dibilang dari semalam, tapi emak takut kamu ngamuk dan ngebantah."ucap emak aulia.

"Ya udah mak, Aulia mau,"ucap Aulia siap.

Aulia sudah dikamar dan memakai baju gamis berwarna coklat, tak seperti pernikahan biasanya, dan dihiasi emaknya, Aulia merenung dan tak berucap sedikitpun, ibunya juga sudah bersiap-siap.

Elga AuliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang