Chapter 22✔

21.6K 1.1K 97
                                    

'Kita emang ga pacaran. Tapi kamu punya aku. Slebew!'

Happy Reading
...

"Huhh." Bella menghembuskan nafasnya kasar. Ia kini sedang duduk di bawah pohon rindang. Rombongan mereka berhenti untuk makan siang sejenak. Sedangkan Vano, pergi mengambil jatah makan siang mereka berdua.

Sembari menunggu, Bella memainkan ponselnya. Karna terfokus memainkan ponsel, Bella tak sadar ada beberapa mahasiswa dari fakultas Kedokteran yang mengamati dia.

"Permisi, cantik!" sapa mereka berempat.

Bella mengangkat kepalanya, memandang ke arah 4 mahasiswa itu.
Ia kenal dengan mereka, Tiara sering menceritakan tentang mereka yang di sebuat fourhandsome karena ketampanam mereka. Tapi menurut Bella, mereka tidak terlalu tampan. Masih lebih tampan pak Vano, ehh!

Ia sebenarnya malas menghadapi 4 mahasiswa itu, namun ia kemudian membalas sapaan mereka. "Hai," balasnya

Keempat mahasiswa itu tersenyum kecil, mereka lalu duduk di samping Bella.

"Cantik banget sih, Bell. Aku suka sama kamu, yah walaupun kita ga pacaran, tapi kamu punya aku. Slebew!" Dimas, salah satu dari 4 mahasiswa itu bersiul pelan, menggoda Bella.

Namun di sebelahnya, Rega menatapnya dengan tatapan tak terima.

Plak!

"Shia iden mlay wakdeak may shia monyet!" balas Rega tak terima.

Athur, yang berada di samping Bella, menendang pelan kaki Dimas. "Maju shia tadi, gue blag paol!"

Bayu yang melihat kelakuan teman temannya itu, menenggelam kan wajahnya. "Edan semua teman gue. Kalo gue jual, laku ga?"

Mereka masih melanjutkan menggoda Bella, sampai sebuah suara membuat mereka lari pontang panting.

"Ga usah banyak bacot! Lo semua mau gue bantai?" Vano berdiri di dekat mereka, menatap keempat mahasiswa itu tajam.

Sontak keempat pria itu berlari pontang panting. Vano tampak lebih menyeramkan saat memakai kata tidak formal.

Lagian, mereka tidak mau berurusan dengan Vano. Mengapa? Selain killer, Dosennya itu juga merupakan anak pemilik universitas.

Dan juga, mereka tidak pernah melihat Vano bersikap lembut kepada mahasiswa dan mahasiswinya kecuali ...

INGAT! KECUALI, BELLA!

Bella tertawa kecil melihat kepergian keempat mahasiswa itu. Vano menghampirinya. Dosennya itu mengambil sebuah hand sanitizer. Lalu menyemprotkan cairan itu di tempat yang tadi di duduki oleh keempat mahasiswa itu.

Bella menatap Vano bingung.

"Kuman." Vano menjawab kebingungan Bella.

Bella mengangguk angguk lalu menerima sekotak makanan yang barusan di beri Vano kepadanya.

Bella mencium aroma ayam yang ada di dalam kotak makanan itu. Dengan segera ia membuka kotak itu lalu hendak menyendokkan makanan ke dalam mulutnya.

Ctak!

Bella meringis pelan taktala Vano memukul dahinya pelan. Bella menatap Dosennya itu tajam dan di balas juga dengan tatapan tajam oleh Vano.

"Doa dulu!" seru Vano lalu menarik kedua tangan Bella lalu menaruhnya di kepalannya.

Bella terkekeh pelan lalu menutup matanya, begitu pula dengan Vano.

Setelah selesai mengucapkam sederet kata kata, Vano lalu menyelesaikan doanya.

Dasar Dosen Gila || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang