Happy Reading
...Hari hari berlalu dengan cepat, kini sudah genap 3 bulan, Vano dan Bella menikah. Arsaka kini sudah berumur 3 tahun.
"Mas, ayo sarapan!" seru Bella memanggil Vano.
"Iya, sayang. Bentar," balas Vano sembari menuruni tangga. Di tangannya sudah ada jas dan dasi yang belum dia pakai.
"Sayang, pasangin," pinta Vano sembari mengangkat dasinya. Bella mendekat lalu memasang dasi suaminya itu.
"Surat pengunduran diri atas jabatan Dosen sudah dibicarakan oleh para Dekan. Ayah juga setuju, jadi aku hanya mengurus perusahaan aja sekarang," ujar Vano.
"Bagus kalau begitu, kamu juga nanti ga terlalu kecapean. Ohiya nanti malam pulang cepat, jangan lembur!" Bella memperbaiki kerah kemeja Vano.
"Iya sayang." Vano mencium bibir Bella singkat lalu duduk di kursi makan. Sedangkan Arsaka sudah dari tadi duduk di situ dengan wajah murung.
"Mama suapin Arsaka," pintanya sembari duduk di pangkuan Bella. Dengan senang hati, Bella menyuapi putranya itu.
Vano yang melihat itu hanya berdecak pelan, ia menatap Arsaka dengan tajam dan dibalas juga oleh Arsaka dengan tatapan tajamnya.
"Arsaka, kamu kok manja banget sih sama Mama?" Vano memakan sarapannya.
Arsaka menguyah makanan di mulutnya dengan cepat lalu membalas pertanyaan Vano.
"Telselah Aka, Papa ajha dah tua api masih manda-mandaan ama Mama!"
"Anak durhaka!" umpat Vano dalam hati.
"Papa 'kan suaminya Mama, sayang. Jadi wajar kalau Papa manja-manjaan sama Mama."
"Tiuman epan anak ecil wajal?"
Skakmat!
Mendengar itu, Vano lalu terdiam bisu dan menghabiskan makanannya dengan cepat.
Sedangkan Bella yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya. Walaupun hal ini sering terjadi setiap hari, tapi ia masih saja heran, Papa sama anak sama sama cemburuan.
"Udah Mas, Aka! Ga bosen apa ribut terus?" tanya Bella kesel.
"Ga!" jawab mereka serempak membuat Bella marah. Tak tanggung-tanggung kedua tangannya terulur untuk menjewer Vano dan Arsaka.
"Oh, jadi maunya gitu, ya? Yaudah ribut aja sana!" seru Bella membuat keduanya kikuk.
"Maaf sayang," ucap Vano lalu memeluk Bella. "Maaf."
Arsaka juga ikut memeluk Mamanya. "Maaf Mama."
Bella menarik nafas panjang lalu menyelesaikan sarapannya. 30 menit berlalu, jam menunjuk pukul 07.30 am. Vano beranjak dari kursi makan, lalu bersiap siap untuk berangkat ke kantor.
Jabatannya kini sebagai Ceo utama, di perusahaan Ayahnya.
"Sayang, aku berangkat dulu, ya," pamit Vano, mencium kening Bella.
"Hati hati," jawab Bella sembari menyalam tangan Suaminya. "Jangan lembur okey!"
Vano mengangguk lalu menatap Arsaka yang berada di samping Bella. Ia menundukkan badannya sejajar dengan Arsaka.
"Maafin Papa. Kamu mau nitip apa? Biar Papa beliin nanti waktu Papa pulang."
Arsaka berpikir sejenak lalu mendongakkan kepala, menatap Vano. "Mahu boneka!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dasar Dosen Gila || END
RomanceDasar Dosen Gila by AbelChellsy! ♡♡♡ Alangkah baiknya, jika follow sebelum membaca. "Skripsi itu mudah. Tinggal minta tanda tangan suami, cuss langsung sidang!" Itu yang ada di pikiran Bella, saat Ia tau bahwa Dosennya adalah calon suaminya. Namun...