Chapter 53 ✔

14.1K 652 40
                                    

Happy Reading
...

"RAHEL AAAA, GUE KANGEN!" teriak Bella sembari berlari menuruni tangga, memeluk Rahel.

Rahel membalas pelukan itu erat.
"Gue juga kangen!"

Vano yang berada di belakang Bella hanya menggelengkan kepala. Ia lalu mengajak Hartono yang berdiri di samping Rahel agar duduk di sofa.

Bella melepas pelukannya lalu melihat bayi perempuan yang berada di dekapan Hartono.

"Pak Hartono, boleh saya gendong?" tanya Bella merentangkan tangannya.

Hartono melirik Bella sembari tersenyum. "Ah saya berat Bell, biar saya aja yang gendong kamu " jawab Hartono bergegas berdiri namun kakinya segera ditendang oleh Vano sehingga membuat Hartono kembali terduduk di sofa.

"Pak Hartono, yang mau digendong istri saya adalah bayinya bukan anda!" lontar Vano dingin.

Mendengar itu, Hartono terkekeh pelan. "Saya hanya bercanda."
Ia masih tertawa kecil sampai sebuah tatapan tajam membuatnya terdiam.

Rahel menatapnya dengan tajam. Lalu mengambil bayinya dari dekapan Hartono.
"Nih Bell, gendong aja," ujar Rahel, perlahan meletakkan bayi itu di kedua tangan Bella.

Bella menggendong bayi itu perlahan, menatap bayi itu lekat.
"Cantik banget," gumam Bella pelan.

"Masih lebih cantikkan Zia," timpal Arsaka yang tiba tiba berada di samping Bella.

"Hei, Arsaka. Makin ganteng aja sih, keponakan Tante," sapa Rahel lalu mengendong Arsaka.

"Zia itu siapa Bell?" tanya Rahel

Bella kembali meletakkan bayi itu ke dekapan Hartono. Lalu mengajak Rahel untuk duduk.
"Zia itu anak perempuan seumuran Arsaka, anak dari salah satu klien mas Vano," jawab Bella sembari menatap Arsaka yang sedang memakan kue yang di bawa oleh Rahel.

Rahel tercengang lalu memutar badan Arsaka agar menghadapnya. Posisi anak itu sekarang sedang berada di pangkuan Rahel.
"Kamu kenal Zia dari mana?" tanya Rahel

"Hehe," Arsaka terkekeh pelan. "Zia cantik, Alsaka suka!" seru Arsaka, mengabaikan pertanyaan Rahel.

Sontak Rahel memukul bokong Arsaka. "Kamu masih bocil, udah suka sama cewe. Gimana entar kalo besar, playboy kamu," sahut Rahel mencubit hidung mungil Arsaka.

Arsaka menatap bingung ke arah Rahel lalu kemudian menatap Bella.
"Cewe itu apa, Ma? Telus playboy itu apa?" tanya Arsaka bingung sembari merangkak ke pangkuan Bella.

"Kamu masih kecil, ga boleh tau begituan," jawab Bella sembari memeluk Arsaka.

"Arsaka tanya Papa aja deh," gerutu Arsaka lalu berlari kepada Vano.

"Papa, playboy itu apa?" tanya Arsaka sembari duduk di pangkuan Vano.

Vano yang tadi berbincang serius dengan Hartono kini melirik Arsaka. "Playboy itu he'em game! Iya game," jawab Vano.

Mata Arsaka membinar, ia tersenyum mendengar jawaban itu.
"AAA NANTI ARSAKA KALO UDAH BESAR MAU JADI PLAYBOY. KAN SERU BISA MAIN GAME TIAP HARI. PAPA SAMA MAMA SETUJU KAN?"

Dasar Dosen Gila || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang